Selamat Datang...

...tolong bangunkan aku esok pagi...

Wednesday, December 17, 2008

More Than Words...

Lagi terbawa euforia setelah menonton langsung pertunjukan Extreme senin 151208 kemarin di Tennis Indoor Senayan. Mungkin yang paling berkesan adalah koor penonton saat More Than Words di bawakan. Dengan tata lampu dan kesyahduan lirik, makin membuat penonton larut dalam arahan Gary. Dan koor penonton ini memungkinkan Gary untuk "tarik nafas" sejenak setelah sepanjang show jejingkrakan. Mungkin "dia" kemarin-kemarin telah merenungi lagu ini, hingga akhirnya mengambil keputusan pada Black Friday.

Well guys, ini liriknya...

Saying I love you
Is not the words I want to hear from you
Its not that I want you
Not to say, but if you only knew
How easy it would be to show me how you feel
More than words is all you have to do to make it real
Then you wouldnt have to say that you love me
Cos Id already know

What would you do if my heart was torn in two
More than words to show you feel
That your love for me is real
What would you say if I took those words away
Then you couldnt make things new
Just by saying I love you

More than words

Now Ive tried to talk to you and make you understand
All you have to do is close your eyes
And just reach out your hands and touch me
Hold me close dont ever let me go
More than words is all I ever needed you to show
Then you wouldnt have to say that you love me
Cos Id already know

What would you do if my heart was torn in two
More than words to show you feel
That your love for me is real
What would you say if I took those words away
Then you couldnt make things new
Just by saying I love you

More than words

PS: Blok Hitam mungkin apa yang "dia" rasakan waktu itu...

Monday, December 15, 2008

Pikun

Pikun adalah gejala pelupaan dan kelupaan, gejala dimana orang secara tidak sengaja melupakan sesuatu hal, meski hal itu baru saja berlangsung beberapa detik yang lalu. Penyebabnya banyak: Usia tua, banyak pikiran, stress dsb.

Membaca kolom Parodi yang ditulis Samuel Mulia di Kompas Minggu 14 Desember 2008 kemarin, pikun membawa saya pada sebuah cita-cita baru. Sebuah bualan dan omongkosong harapan di masa depan, dimana saya tidak mengetahui sama sekali apa yang akan diberikan Tuhan untuk saya. Berharap selalu yang terbaik, baik buat saya, baik buat "dia", baik untuk semua. Tak pernah sedikitpun saya berharap tidak baik, meski itu untuk orang (-orang) yang telah memberikan kepahitan hidup kepada saya.

Membaca kolom Parodi kemarin menyadarkan saya bahwa masa depan itu harus optimis. Jadi dengan maksud seperti orang-orang lain, selalu tahun baru di songsong dengan rasa optimisme, bahwa apa yang akan terjadi di masa depan akan lebih baik dari yang kemarin. Berbeda dengan maksud Mas Sam menulis itu, tapi judul kolom parodi kemarin " Di dadaku ada kumismu" menghentak angan saya akan sosok seseorang yang akan datang. Dan pikun ini tidak membuat saya stress, tapi justru saya akan berusaha menikmatinya, dan menunggunya dengan penuh harap. Harap yang terbaik tentunya...

Sederhana saja, saya ingin tahun 2009 itu ada seseorang yang mau saya ajak pikun bersama...

Wednesday, December 10, 2008

Hand in My Pocket

Sebuah lagu dari Alannis Morrisette dari album Jagged Little Pill tahun 1995. Lagu yang penuh perenungan, penuh pertentangan dan penuh semangat. Mengingatkan pada makna kenapa kita ada dan bernafas, dua sisi selalu ada dalam hidup. So, Keep the Faith!!!

"Hand In My Pocket"

I'm broke but I'm happy
I'm poor but I'm kind
I'm short but I'm healthy, yeah
I'm high but I'm grounded
I'm sane but I'm overwhelmed
I'm lost but I'm hopeful baby
What it all comes down to
Is that everything's gonna be fine fine fine
'cause I've got one hand in my pocket
And the other one is giving a high five
I feel drunk but I'm sober
I'm young and I'm underpaid
I'm tired but I'm working, yeah
I care but I'm restless
I'm here but I'm really gone
I'm wrong and I'm sorry baby

What it all comes down to
Is that everything's gonna be quite alright
'cause I've got one hand in my pocket
And the other one is flicking a cigarette
And what it all comes down to
Is that I haven't got it all figured out just yet
'cause I've got one hand in my pocket
And the other one is giving the peace sign
I'm free but I'm focused
I'm green but I'm wise
I'm hard but I'm friendly baby
I'm sad but I'm laughing
I'm brave but I'm chickenshit
I'm sick but I'm pretty baby

And what it all boils down to
Is that no one's really got it figured out just yet
'cause I've got one hand in my pocket
And the other one is playing the piano
And what it all comes down to my friends
Is that everything's just fine fine fine
'cause I've got one hand in my pocket
And the other one is hailing a taxi cab

Friday, December 05, 2008

Pelajaran Moral (setelah ngobrol-ngobrol) Part 1

Ini cuma iseng aja, menulis tentang pelajaran moral hasil kesimpulan diri sendiri setelah ngobrol dengan banyak orang tentang banyak hal. Tidak hanya kesimpulan diri sendiri, tapi kesimpulan lawan bicara juga aku muat disini. Berikut beberapa poin-nya:

1. Kalau sudah pernah diminta dan ternyata tidak berjalan dengan baik, maka harus dikembalikan.
2. Kalau mau meyakinkan diri atas pasangan anda, yakinkan dengan berdua. Jangan berjuang sendirian.
3. Jagalah dengan baik setiap kesempatan yang didapat, karena kalau sudah hilang, akan sulit kembali.
4. Tertawailah diri sendiri...Itu berguna untuk memperbaiki setiap kesalahan yang dibuat.
5. Berdamailah dengan masa lalu, menikmati apa yang terjadi di masa kini dan selalu berharap yang terbaik di masa depan.
6. Jangan pernah berharap hari ini akan cepat berakhir, tapi berharaplah akan datangnya hari esok yang lebih baik dari hari ini.

Sisanya nanti disambung kalo dapet lawan ngobrol lagi...

Akhirnya...

Akhirnya, program baru yang dinanti disetujui juga oleh para pemimpin Tendean. Berakhir sudah penderitaan pertama: taping ulang, revisi, editing, gak ada kerjaan di kantor selain riset...
Tapi tidak sekedar berakhir, karena proses panjang kedua akan segera dimulai.

Diawali sebuah kiriman SMS dari produserku yang mengabarkan bahwa program baru kami disetujui di rapat program tadi malam. Ya..rapat yang dihadiri para petinggi Tendean menghasilkan salah satu keputusan bahwa program baru yang konsepnya reality show itu disetujui dan akan tayang perdana 11 Januari 2009. Otomatis, stok tayangan harus segera dibuat, mengingat deadline yang mepet banget. Kenapa mepet? Paling gak butuh 5 hari eksekusi dan 9 shift post pro untuk siap tayang. Jadi paling gak kudu nyiapin 3 episode sebelum tayang perdana...

Nti disambung lagi ya..mo miting program baru dulu..hehehe

Friday, November 28, 2008

Aku Mau Sekedar

Mau sekedar bernafas, boleh?

Aku mau sekedar melihat, boleh?

Aku mau sekedar menyapa, boleh?

Aku mau sekedar menyentuh, boleh?

Aku mau sekedar berucap, boleh?

Aku mau sekedar mendengar, boleh?

Aku mau sekedar diam, boleh?

Ah...aku hanya ingin tahu kabarmu..

Itu saja,

boleh?

Friday, November 21, 2008

Bosan Euy!!!

Gila..udah dua minggu kerjaan di kantor gini-gini aja. Program baru ini memang udah beberapa kali jalan. Udah sempet jadi satu episode, tapi mesti revisi. Sementara untuk post pro masih gantian sama program baru yang juga dikejar deadline. Akhirnya, sementara nunggu itu, di kantor gak ada aktifitas berarti. Berhari-hari cuma bengong aja...

Padahal gua perlu sesuatu buat mengalihkan perhatian gua sejenak. Ketika kemaren eksekusi program, gua lalai dan abai akan beberapa (dan banyak hal), sehingga gua harus menanggung semua akibatnya. Makannya gua butuh pengalih perhatian biar bisa "lari" sebentar dari masalah. Ya..lari dari masalah yang gua bikin sendiri, hingga gua merasakan akibat yang mahal harganya..

Tak guna lah keluh kesah, toh semua sudah terjadi. Dan gua setelah menyadari ini sudah terlambat, dan bahkan sulit diperbaiki lagi. Semua membentur tembok dan dinding yang dia ciptakan sendiri khusus untuk gua.

Yang jelas, gua lagi bosen sekarang, butuh pengalaman baru, aktifitas baru....

Sampe saat itu tiba, gua akan menunggu...

Tuesday, November 18, 2008

Aku Menangis dalam Do'aku

Tempo hari

dalam do'a aku menangis

bersimpuh mengharap kepada-Mu

tunjukkan jalan yang memang mesti terbentang

agar mudah dilewati, dan

indah di tapaki..

Aku menangis dalam do'aku

bukan menyesali pilihan akan seseorang

bukan pula menyesali tindakan yang telah dilakukannya kepadaku

tetapi...

aku menangis dalam do'aku

menyesali segala kesalahan, segala sikap, segala tindakan

segala khilaf, segala sebab

yang berujung pada diriku

Aku bersimpuh dan menangis

dalam do'aku, bahwa

semua itu kehendakMu

bukan kehendak seorang hamba yang

tidak memiliki kuasa apa-apa atas hidupnya

KehendakMu yang terbaik buatku, buat dirinya, buat kami berdua

Aku menangis dalam do'aku

aku memilihnya, menunggunya dan menantinya

tunjukkan jalannya dan percepat langkahnya

agar mudah dilewati dan

indah ditapaki

Thursday, November 13, 2008

Masa itu...

Setiap cerita dan kejadian pasti berhubungan, selain berkelindan dan memiliki makna yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Apa yang terjadi di hari ini adalah akibat dari apa yang kita lakukan di masa lalu. Dan apa yang akan terjadi di masa depan, tergantung akan apa yang kita lakukan di masa kini. Jadi setiap masa punya cerita dan sejarahnya sendiri. Pahit-manis dan getirnya perjalanan waktu terangkum dalam sebuah tema besar, yaitu kehidupan.

Selain berkelindan, setiap cerita dan masa yang di alami bukanlah sebuah kebetulan. Setiap cerita mengandung makna di baliknya. Atas usaha akan pencernaan makna itu lah kita akan semakin menghargai tiap helaan nafas. Sayang, apa yang aku lakukan dulu adalah untuk kamu. Dan bukan sekedar kebetulan jika kamu dan aku berjalan melintas waktu beriringan.

Dari semua kisah, ada satu yang tetap menjadi rahasia. Keinginan hati dan segenap rasa beserta isinya, hanya si pemilik dan Tuhan yang tahu persis akan kemauan. Rasa mungkin bisa dibohongi, tapi jiwa tak mungkin menolak. Kehendak jiwa akan mengalahkan rasa.

Aku tak mungkin membohongi jiwaku akan kehadiranmu. Aku tak mungkin membohongi jiwaku untuk memilihmu. Aku tak mungkin membohongi jiwaku untuk mencintai kamu. Dan rasaku juga tak akan bisa membohongi jiwaku untuk bisa menerima apa adanya dirimu.

Masa itu mungkin sudah lewat, tapi keyakinan akan pilihan hatiku sudah tidak bisa ditawar. Demi masa lalu yang tidak bisa berulang, aku mencintaimu...Dan demi masa depan yang terentang, aku mencintaimu...

Wednesday, November 12, 2008

November ini...

Axl Rose dan Guns n' Roses-nya lagi bernyanyi riang di kepalaku. Dua lagu, yang satu penyemangat, yang satu lagi kok kebetulan pas gua dapet kejadian yang gak enak. Pertama Patience. Lagu ini penjaga semangat kalo gua lagi jatuh cinta tapi bertepuk sebelah tangan. Dengerin potongan liriknya:

...

I sit here on the stairs
'Cause I'd rather be alone
If I can't have you right now
I'll wait, dear
Sometimes I get so tense
But I can't speed up the time
But you know, love
There's one more thing to consider

...

Ya, gua akan menunggu sampai cinta itu berpihak sama gua. Penyemangat hidup juga. Makanya kalo lagi jatuh cinta dan bertepuk sebelah tangan, gua selalu dengerin lagu ini. Paling gak sambil membayangkan indahnya cinta..hehehe...Tapi gak melulu cinta loh. Apapun keinginan kita, kalo kita sabar dan berusaha maka pasti akan tercapai cepat atau lambat. Tapi memang urusan cinta adalah urusan yang penuh pertimbangan.

Kedua November Rain. Lagu ini jadi backsound pas gua dikecewakan seseorang. 7 November 2008 di suatu tempat makan di Kelapa Gading, gua merasakan apa itu namanya sakit hati (ciehhh...). Segala rencana dan susunannya udah gua siapin, tapi ternyata dia berfikir lain. Tapi apapun yang terjadi, gua masih sayang sama dia dan berharap dia balik ke gua dan nerusin apa yang udah direncanain. Kalo perlu ngulang semua dari awal dan saling memaafkan atas segala salah yang sudah diperbuat.

Dia bilang masalah bukan pada gua ataupun hubungan, masalah ada pada dia. Entah kenapa pas dia mutusin gua banyak banget alesannya. Soal gua sering gak masuk kerja kalo pas sakit, etos dan semangat kerja, soal kemapanan, soal pengen dirayain nikahnya, soal gua gak pernah marah, soal gua gak punya rasa cemburu, soal dia berbohong, soal orang ketiga, soal keinginan orang tua, soal ketidaksiapan dalam melangkah, soal...ahh..banyak lah gua lupa mo dijebarin satu-satu. Padahal pertanyaannya simpel, KENAPA? tapi dia lebih memilih bertele-tele dan gak fokus menjawab ketimbang kasih jawaban yang simpel.

Nah si November Rain ini nyadarin gua, kalo mungkin dia perlu berfikir untuk melangkah ke jalan yang sekali seumur hidup. Kami memang berencana melangkah ke jenjang yang lebih serius, untungnya baru rencana itu juga masih jauh. Gua bahkan sempat ke rumah orang tuanya di Surabaya sana, bahkan saat umat Islam merayakan Idul Fitri bersama keluarga besarnya, di hari kedua lebaran gua udah disana.

Saat itu tanggapannya baik, positif dan tidak berkesan apa-apa selain keceriaan. Itu membuat gua tersanjung. Tapi isi hati dan isi kepala orang kita gak tau selain si empunya hati dan kepala juga Allah. Dalam hitungan hari semua berantakan..seolah jadi petir di tengah malam yang bangunin gua dari buaian bintang...Ah..mungkin gua juga bukan orang yang tepat buat dia...

...

'Cause nothin' lasts forever
And we both know hearts can change

...

Yang pasti, gua masih sayang sama dia, dan berharap dia balik ke gua dan nerusin rencana-rencana yang sudah tersusun. Kalo dia belom siap, gua tunggu sampe siap. Itu juga, kalo kate orang-orang tua, kalo jodoh gak kemana....

Mungkin saja dia sedang berfikir..Apapun petunjuk Allah nanti, itu yang terbaik buat gua dan dia. Meski dia milih orang lain atau balik ke gua, semoga keputusan dia gak salah...

...

But lovers always come and lovers always go
An no one's really sure who's lettin' go today
Walking away

...

Pada akhirnya gua harus (sementara ini) membiarkan dia sendiri untuk berfikir...So, kalo kamu baca de, semoga kamu bisa berfikir matang, agar kamu gak salah jalan. Aku masih sayang kamu dan selalu menunggumu...

I Love you de...

...

Do you need some time.. on your own
Do you need some time.. all alone
Everybody needs some time.. on their own
Don't you know you need some time.. all alone

...

Wednesday, October 15, 2008

PERLU TALENT BUAT PROGRAM BARU TRANS TV

Teman-teman. ..
dalam rangka membuat program baru untuk News Trans TV, dengan konsep baru dan tema baru diperlukan talent dengan kriteria kurang lebih:
1. good looking dan cameraface
2. Pria atau wanita usia 20-30 tahun
3. minimal sedang kuliah, kerja juga gpp
4. minat pada wirausaha, lebih2 yang bercita-cita jadi pengusaha
5. siap dicasting, punya waktu fleksibel dan akan terlibat dalam liputan selama lebih kurang 5 hari baik di dalam maupun luar kota.
6. berkepribadian menarik, atraktif, komunikatif, cerdas, gak malu-malu dan menunjukkan minat yang sangat besar terhadap hal baru..
Kalo ada temen, sodara, pacar, adik, kakak, om, tante atau malah teman-teman sendiri berminat kirim CV (jangan lupa nomor telepon yang dapat dihubungi) dan foto postcard seluruh badan dan close up ke programbaru@ gmail.com (jangan japri ya...)
Seluruh attachment yang disertakan jangan lebih dari 200kb ya....
Karena urgent jadi butuh cepet banget secepet-cepetnya. ...
Trima kasih...

Monday, October 06, 2008

Laskar Pelangi

Laskar Pelangi lagi booming! Novelnya laris dan filmnya laku. Buat yang belum nonton di sarankan nonton. Hanya saja memang jangan menyamakan film dengan novelnya, karena bahasa buku dan bahasa audio visual adalah dua hal berbeda. Di tulisan kita bisa berbusa-busa menggambarkan sesuatu, tapi dalam film adalah bagaimana sesuatu itu bisa tersampaikan maknanya tanpa berbusa-busa.

Nonton film ini sampai dua kali. Pertama pas pertama kali keluar alias premiere tanggal 25 september kemarin di Setiabudi. Terus nonton lagi di Surabaya. Om Riri berhasil meyakinkan saya untuk menikmatinya lagi berkali-kali. Meski demikian beberapa scene terasa mengganggu buat saya.

Yang pertama adalah penggambaran bagaimana Ikal yang sedang dimabuk cinta monyet, cinta khas anak yang sedang puber. Penggambarannya terlalu berlebihan dengan menampilkan efek glowing dan jatuhnya bunga-bunga, seolah menggambarkan suasana hati Ikal yang sedang cerah dan dipenuhi bunga-bunga. Bagi saya, penggambaran suasana hati Ikal (mungkin) bisa digambarkan dengan cara lain, yang tidak bertele-tele dan komedik. Terlebih pada saat Ikal merasa kehilangan A Ling membuat suasana hati Ikal sepi dan digambarkan mirip film-film Stephen Chow terbitan Hongkong. Komedik...

Kedua adanya "klip" lagu yang dinyanyikan Kucai yang berusaha menghibur Ikal yang sedang gundah gulana ditinggal A Ling. Itu bagi saya juga berlebihan untuk menggambarkan kehilangan seorang anak yang sedang di mabuk cinta monyet.

Ketiga Tora Sudiro yang menurut saya kurang pas memerankan Pak Guru Mahmud. Kurang berwibawa sebagai guru. Dan yang fatal adalah dialek Melayu Belitong yang kurang fasih. Berbeda dengan para pemain yang lain (dari Jakarta) yang berusaha belajar hingga menyesuaikan denga Melayu Belitong, Tora malah terdengar seperti Orang Madura. Tora pun belum bisa melepaskan karakter komedinya, terlihat dari pertama film ini memunculkan Tora yang bersepeda disamping Bu Mus dan nyaris terjatuh.

Disamping "ketidaknyamanan" seorang penonton awam seperti saya, visualisasi LP sangat bagus. Tidak melulu menjual gambar-gambar landscape keindahan Belitong, seperti Denias yang penuh dengan landscape Papua, tapi juga menonjolkan karakter dan watak juga mimik-mimik khas anak-anak (Belitong). Untuk yang satu ini saya angkat 4 Jempol yang saya punya untuk Om Riri.

Selain itu, runtutan cerita tidak 'njelimet' dan mudah dicerna dengan pesan-pesan lugu tapi bermakna. Jujur saya terkesan dengan "..kalo nak masuk surga, pandai-pandailah kau berenang..." atau "..kita harus banyak memberi, bukan menerima.." juga menumbuhkan rasa optimistis akan cita-cita dan keinginan untuk maju. Sebuah pesan yang langka di negeri ini.

Ah..dasar penonton awam, saya bisanya cuma kritik aja. Disuruh bikin? Nanti dulu....

Tuesday, September 09, 2008

Caleg berak dan bajingan

Abis makan iga bakar sapi bali di kawasan Palagan Jogja bikin kenyang. Porsi iganya edan,gede banget. Jadi bingung ni iga sapi bali apa sapi australi..

Pulang ke hotel langsung rebahan sambil pencat-pencet remote tv. Eh,nyantol di Apa Kabar Indonesia Malam sama si cantik Grace Natalie. Temanya lagi hangat,kayak tai ayam. Soal isu KKN dlm penentuan nomor urut caleg dari partai ka'bah. Narsumnyapun dari partai itu semua. Salah satunya caleg kutu loncat, Joko Edi.

Dia dituding rekannya di PPP setor 250juta demi nomor satu alias nomor jadi. Aku pikir akan jadi perdebatan menarik,karena si penebar isu, Bachrudin juga dihadirkan via telepon. Sebelumnya si hadir kata si cantik Grace, tapi entah kenapa ga jadi on cam.

Bukannya perdebatan sehat yang muncul, malah makian tingkat preman yang keluar. Joko Edi ternyata panasan orangnya. Ditengah-tengah emosinya yang liar, terlontarlah makian Joko Edi tertuju ke Bachrudin itu. Dibilang: anda mo berak di sini? Eh bukan satu, tapi dua. Muncul lagi: bajingan anda ini!

Duh, makin semrawut aja tata bahasanya. Udah dewan yang sekarang busuk, ini nambah lagi caleg sontoloyo. Pake kendaraan Partai Islam bergambar ka'bah, bukanya santun malah tolol. Mo jadi apa kalo negeri ini di wakili sama legislator yang doyan berak dan berlaku bajingan...

Busuk lu semua...omong kosong soal rakyat, ternyata semakin menegaskan dagelan tai kucing..

Cuihhh!!!

Thursday, September 04, 2008

Test...

Iseng-iseng nyoba posting pake wifi PDA D810. Ini pake jaringan wifi-nya hotel Jayakarta Jogja. Lumayan kecepatan aksesny, gratis dan tersedia juga di kamar, jadi gak perlu repot ke lobi kalo mo ngenet.

Niatnya nyampe Jogja mo langsung liputan, tapi narsumnya ternyata gak bisa. Akhirnya ngenet d kamar sambil ngeliatin orang berenang. Hehehe...

Mendadak ngantuk juga, dari jam 3 pagi uda STBY. Pas buat sedikit melemaskan otot mata, mumpung Jogja lagi adem. Tidur ahhh...

Wednesday, July 30, 2008

Ryan, The Dark Knight dan Psikopat

Hampir dua minggu ini Headline pada media-media cetak nasional dan lokal berisi berita tentang pembunuhan berantai yang dilakukan oleh pemuda dari Jombang, Verry Idham Henryansah alias Ryan. Lelaki berusia 30 tahun ini (diduga) melakukan serangkaian pembunuhan keji terhadap 11 orang korbannya. Jejaknya diungkap saat Polisi menyelidiki korban mutilasi yang ditemukan di Kebagusan Jakarta. Dari situ polisi yakin bahwa bukan sekali ini saja Ryan membunuh, tapi sudah berulangkali. Saat Ryan ditangkap, gejala psikopat pada dirinya sudah ada. Berbohong, menyangkal pernah membunuh, menunjukan gejala-gejala kejiwaan yang aneh. Meski pada akhirnya Ryan kemudian buka mulut dan mengaku membunuh 4 orang lainnya dan belakangan mengakui 5 orang lainnya, termasuk seorang ibu dan anaknya yang berusia 3 tahun. Kesemua jenazah, kecuali korban mutilasi, di kubur Ryan di halaman belakang rumah tersangka di Jombang. Sontak Jombang, kota Santri ,bertambah julukan, Kota Jagal.

Banyak tulisan dan pendapat para ahli psikologi Indonesia menyebut Ryan adalah seorang Psikopat. Ada 4 ciri umum pengidap psikopat: antisosial (antisocial), pribadi yang sulit diduga (borderlne), pandai bersandiwara (histrionic) dan luar biasa egois (narcisstic). Ada lagi turunannya manipulatif, egosentris, pembohong, mudah frustasi, dan gaya hidup parasit. Nah, seabrek sifat buruk ini mengerucut pada satu karakter tunggal: hipokrit alias munafik. Ini kata Dr Robert Hare dalam bukunya Without Conscience: the Disturbing World of the Psychopats Among Us, dikutip oleh kompas.com. Beliau juga menambahkan kalau psikopat itu pembohong yang ulung, memiliki rasa cemburu yang besar dan berlebihan, senang berdebat dan sikap dan sifatnya susah sekali ditebak. Psikopat juga tak pernah memiliki rasa penyesalan setelah melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa jadi menyakiti orang lain. Psikopat menikmati segala perbuatanya tanpa merasa bersalah.

Dari pendapat diatas, tidak harus menjadi pembunuh berdarah dingin untuk mendapat gelar ini. Gejala ini bisa lahir karena genetik, lingkungan, maupun pengaruh keluarga. Psikopat dan gejalanya ada di sekitar kita. Tidak perlu terlihat sangar dan gahar, yang lemah lebut dan berdasipun bisa menjadi psikopat. Psikopat juga tak mengenal status sosial ekonomi, atas bawah, miskin kaya, sosialit ataupun jumpalit semuanya bisa menjadi psikopat. Dan psikopat tidak mengenal pula ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, sampai orientasi seksual. Kalaupun ada kriminal yang psikopat, ada juga superhero yang psikopat.

Kebetulan, tema psikopat sangat menarik hati sineas Holywood. Contoh psikopat sejati adalah Dr. Hannibal Lecter dalam Silence of The Lambs yang diperankan oleh Anthony Hopkins. Dr. Lecter, menjelma menjadi pembunuh berantai dan mampu memanipulasi semua orang termasuk Agen FBI, Agen Clarice Starling (Jodie Foster). Selain membunuh, Dr. Lecter juga melakukan Kanibal, memakan daging korbannya. Sebelum membunuh, Dr. Lecter menyiksa dan kemudian memakan bagian-bagian dari tubuh korban. Dr. Lecter sangat menikmatinya, hingga kemudian tahun 2001 dirilis film dengan judul Hannibal. Pada Hannibal, kekejian Dr. Lecter tragambar pada adegan-adegan terakhir. Lecter memakan isi otak kepala sang korban disaat korban sedang sekarat, dan di lakukannya ala candle light dinner!!

Contoh terbaik psikopat berikutnya adalah Joker di The Dark Knight. Diperankan dengan apik oleh Heath Ledger, tokoh Joker makin menunjukkan kekejiannya. Heath sendiri kabarnya sampai mendalami psikologi dan melakukan survey demi membuat tokoh Joker sesuai dengan realita yang ada. Hasilnya? Joker dengan senyum seramnya meluluhlantakan Rumah Sakit, membunuh orang-orang. Di film ini, psikopat lainnya adalah Batman. Bruce Wayne siang hari adalah seorang multi miliuner, namun di malam hari ia berubah menjadi superhero pemberantas kejahatan. Kenapa aku bilang psikopat? Karena Wayne adalah seorang yang munafik, pandai bersandiwara (hingga kedok Batmannya tidak terungkap) dan narsis. Dia menikmati segala perbuatannya menggebuk penjahat saat mengenakan kostum kelelawarnya.

Masih banyak lagi contoh-contoh psikopat ala Holywood. Yang berangkat dari kisah nyata ada Zodiac, yang membunuh banyak orang selama belasan tahun tapi tak terungkap. Zodiac selalu mengirimkan pesan ke polisi, media, sampai pengacara akan perbuatannya dan menyatakan kesenangannya membunuh. Zodiac juga berani menelepon pengacara terkenal dan disiarkan lengsung oleh televisi, disitu ia mengaku kalau tidak membunuh, ia tidak bisa sembuh dari sakit kepalanya. Selain itu ada The Hunt for BTK's Killers yang diangkat dari kisah nyata seorang pembunuh berantai di Sedgwick, Kansas. Dennis Rader bahkan sempat menjadi pengurus gereja di komunitasnya.

Di Indonesia, psikopat non pembunuh juga beredar banyak. Koruptor, dukun pengganda duit, supir angkot, polisi cepek, dan banyak lagi. Mau yang terang-terangan sedikit "gila" atau yang gila beneran juga banyak. Mulai dari pemuka agama sampai pejabat. Kalau mau jujur, Indonesia adalah surganya psikopat...

Tuesday, April 22, 2008

Penjara bagi Orang yang Tidak Belajar

Ini dari Koran SINDO edisi Senin, 14 April 2008. Diakses dari sini

BEKASI(SINDO) – Pemkot Bekasi bakal memberlakukan jam malam bagi seluruh pelajar tingkat SD–SMA.

Kebijakan ini dinilai mampu meningkatkan kualitas pendidikan. Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad mengatakan,kebijakan memberlakukan jam malam ini dinamakan Pemberlakuan Jam Belajar di Lingkungan Keluarga.Pada saat pemberlakuanjammalam, seluruh pelajar di kota ini diwajibkan belajar di rumah masing-masing mulai pukul 19.00-21.00 WIB.

Untuk memantapkan kebijakan ini, Mochtar segera memanggil dinas terkait.“Dari hari apa hingga hari apa masih kami kaji, tapi yang jelas mereka wajib belajar pada jam yang telah ditentukan,” ujar Mochtar,kemarin. Menurut Mochtar, pemberlakuan jam belajar ini rencananya dilaksanakan pada 2 Mei mendatang, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.

”Kebijakan ini kami akan perkuat dengan surat keputusan wali kota,”tegasnya. Dia mengakui, pemberlakuan jam belajar ini sangat wajar dilakukan karena sebelumnya pemkot telah mengeluarkan kebijakan menggratiskan biaya pendidikan di tingkat SD,SMP dan SMA negeri.

“Kalau sekolah sudah gratis, tentunya mereka harus giat belajar sebagai timbal balik yang kami lakukan,”katanya. Mochtar menjelaskan, bila pemberlakuan jam belajar ini telah berjalan, tidak ada alasan bagi pelajar Kota Bekasi untuk ke luar rumah.Bila ini dilanggar, mereka akan mendapatkan sanksi berat.

Salah satunya adalah memindahkanmerekake sekolah swasta jika pelajar yang bersangkutan berada di sekolah negeri.“Selain ke sekolah,kebijakan ini bakal disosialisasikan kepada camat, lurah, ketua RW dan RT,”ucapnya. Untuk memonitoring pelaksanaan program itu,pihaknya akan mengerahkan petugas Satpol PP untuk menggelar razia di beberapa lokasi termasuk pusat perbelanjaan dan keramaian.

Ketua Komisi D DPRD Kota Bekasi Zubaidi Asnan mendukung kebijakan pemberlakuan jam wajib belajar bagi pelajar.Menurut dia, dengan kebijakan ini diharapkan membantu kualitas pendidikan di kota ini. “Kami sangat mendukung, bila perlu Wali Kota harus membuat payung hukum agar kebijakan ini berjalan efektif,”ucapnya.

Di tempat terpisah,Pemkot Bogor tidak memiliki rencana memberlakukan jam malam terhadap pelajar. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Bambang Gunawan Suganda menegaskan,kebijakan Pemkot Bekasi menerapkan kewajiban tidak ke luar malam terhadap siswa tidak akan diikuti. “Pemkot Bogor cukup dengan menjalankan peraturan di sekolah masing-masing dan meningkatkan kesadaran siswa.” jelas Bambang. (wahab firmansyah/ haryudi)

Aku jadi ingat, model jam malam macam ini dulu pernah ada juga di Jogja. Kota Pelajar ini juga menerapkan Jam Malam bagi siswa dan mahasiswa untuk belajar. Waktunya pun sama, jam 19.00 WIB sampai 21.00 WIB. Di berbagai tempat kos malah lebih saklek lagi. Jika kita bertamu ke tempat kos seorang teman, seringkali harus lapor ke Hansip setempat dengan alasan belajar. Nah, kalo lewat lebih dari jam 9 malam, sang Hansip dengan sigap akan mendatangi tempat kos dan mengingatkan kalau waktunya sudah habis.

Dulu sih untuk menekan angka pergaulan bebas dan menjadikan Jogja Kota Pelajar seutuhnya. Tapi tetap saja tak ada perubahan berarti. Yang mau belajar tanpa disuruh, tanpa paksaan, tanpa Perda ini-itu, juga akan tetap belajar. Yang malas belajar juga banyak, lebih sering nemplok di warnet-warnet dan game center yang banyak di sekitaran Jogja. Apa yang dilakukan mereka? Entahlah...Yang pasti, dari kabar yang ku dengar, Jogja menjadi kota nomor satu untuk kejahatan internet. Ada lagi yang lebih senang keluyuran dan ngangkring berbagai tempat. Warung angkringan adalah tempat paling favorit bagi warga Jogja untuk nongkrong, ngobrol ngalor ngidul. Paling beruntung, ya, kalau ngobrolnya bener. Diskusi soal budaya, sosial politik, sampai sepakbola paling enak di warung angkringan ditemani kopi panas dan sate usus. Kalau tidak, ya, berlanjut ke sekitaran Malioboro menikmati Lapen.

Pendidikan memang menjadi hajat hidup orang banyak di republik ini. Tingkat pendidikan termasuk yang paling rendah di Asia. Tingkat melek huruf tidak bisa dibanggakan, biaya mahal membuat orang tidak mampu menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Dengan rendahnya tingkat pendidikan, tak heran kalau pengangguran di Indonesia semakin berlipat.

H. Mochtar Muhammad alias Babe M2 (eM Two) dalam kampanyenya waktu Pilkada Kota Bekasi berjanji menerapkan pendidikan gratis dari berbagai tingkat pendidikan. Mulai dari TK sampai, paling tidak, SMU. M2 tampaknya tidak ingin usahanya sia-sia. Mosok pendidikan sudah gratis, tapi kualitas malah jeblok. Begitu kira-kira pemikirannya. Untuk itu di rencanakanlah kewajiban jam malam untuk belajar. Efektifkah?

Rencana adanya jam belajar ini menurutku adalah salah satu ide yang paling aneh, dan memang pejabat Indonesia suka membuat kebijakan yang aneh-aneh. Bisakah seorang anak didik dipaksa belajar? Tidak bisa!!! Ada aspek psikologis yang mesti diperhatikan. Dengan jam belajar di sekolah yang sangat ketat, mulai dari pagi hingga sore hari, membuat anak didik kehilangan aspek sosial dan menurunnya tingkat kepedulian pada lingkungan sekitar. Ditambah lagi dengan tuntutan akan nilai yang tinggi, anak didik akan sangat terbebani, jika tidak mencapai angka nilai yang menjadi standar, anak akan malu kepada kawan-kawannya hingga bisa saja menderita stress berat.

Dengan standar nilai yang tinggi saja anak didik sudah dengan sendirinya belajar keras. Dan itu kurasa sudah sangat berat. Ku akui, menjadi siswa di jaman sekarang sangat berat dan kadang di luar akal dan batas psikologis yang bisa di tanggung siswa tersebut. Tekanan bertambah dengan tuntutan orang tua dan lingkungan. Pada akhirnya, anak didik akan semakin terbebani dan terpaku pada pelajaran saja sehingga melupakan lingkungan sekitar (social life).

Pendidikan menurutku banyak pihak yang terlibat. Dimulai dari peran orang tua di rumah, lalu sekolah. Orang tua mengawasi dan menuntun proses belajar mengajar di rumah, sedangkan di sekolah yang berperan adalah guru dan kepala sekolah. Pemerintah sudah seharusnya memberikan akses dan fasilitas pendidikan yang memadai bagi peserta didik, bukan lagi menjadi bagian dari kampanye Pilkada!! Bullshit itu kalau ada calon yang kampanye pendidikan gratis. Dua institusi pengawas saja (orang tua dan sekolah) anak didik sudah kewalahan, ini masih di tambah oleh Satpol PP. Aneh....

Sudah kekurangan kerjaan sepertinya Satpol PP itu, sampai-sampai harus mengawasi dan memaksa orang untuk belajar. Lantas apa sanksinya bagi pelanggar? Penjara, denda atau pencabutan fasilitas? Tentunya jika ini yang dijalankan, bukan malah membuat anak didik semangat untuk belajar, tapi malah tertekan. Belajar bukan untuk pintar, tetapi karena takut. Ah...apa yang terjadi kalau ada PERDA aneh seperti ini....

(untung gua udah lulus...hehehe...)

Monday, April 21, 2008

CT for President??

Ini diambil dari Kompas Cetak Edisi Sabtu, 19 April 2008
Survei Pengusaha
Saatnya Dipimpin oleh Saudagar
Sabtu, 19 April 2008 | 02:12 WIB

GIANIE

Kalangan pengusaha memandang bangsa ini menghadapi masalah kepemimpinan untuk keluar dari persoalan ekonomi yang seperti benang kusut. Untuk itu, kalangan ini berpendapat, pengambil keputusan atau pemimpin di negeri ini sebaiknya diisi dari kalangan mereka.

Sosok pengusaha dianggap mampu memimpin dan menuntaskan persoalan di negeri ini. Hal ini disampaikan oleh 79,7 persen responden dari kalangan pengusaha yang dijaring opininya oleh Litbang Kompas pada bulan Desember 2007. Sayangnya, keinginan ini terkendala minimnya jumlah pengusaha yang mau terjun ke dunia politik. Setidaknya 60,4 persen responden menyatakan tidak tertarik terjun ke politik saat ini. Lima dari 10 responden bahkan mengaku hingga kini belum ada sosok pengusaha yang tepat atau siap mengemban posisi presiden RI.

Kalangan pengusaha ini menyatakan, meskipun kinerja keseluruhan pemerintahan Presiden Yudhoyono cukup memuaskan (disampaikan oleh 47,5 persen responden), berbagai persoalan di dunia usaha menyebabkan ketidakpuasan mereka terhadap kinerja ekonomi pemerintah (52,5 persen).

Menurut mereka, persoalan utama yang dihadapi Indonesia saat ini lebih pada bidang ekonomi atau dunia usaha. Ini diutarakan oleh 54,8 persen responden. Persoalan selanjutnya barulah menyangkut ketidakpastian hukum (25,7 persen) serta masalah politik (23,3 persen). Persoalan lainnya dengan persentase yang lebih kecil adalah masalah kemiskinan dan pengangguran, sosial budaya, kualitas sumber daya manusia dan pendidikan, serta lingkungan dan pemanfaatan sumber daya alam.

Persoalan dunia usaha yang diutarakan pengusaha memerlukan penanganan yang serius terkait dengan iklim investasi atau iklim usaha yang kurang kondusif, birokrasi perizinan yang menimbulkan ekonomi biaya tinggi, infrastruktur yang minim, kualitas tenaga kerja yang belum sesuai harapan, perhatian terhadap usaha kecil dan menengah yang minim, jiwa kewirausahaan yang rendah, dan sebagainya.

Padahal, jika persoalan-persoalan ini teratasi, Indonesia akan berkembang dengan kekuatan ekonomi yang kuat karena para pengusaha meyakini Indonesia memiliki peluang investasi yang sangat luas. Hal ini disampaikan oleh mayoritas responden (83,9 persen).

Figur kepemimpinan

Nama-nama yang dianggap paling layak menjadi presiden RI mendatang cukup banyak, namun mengerucut pada satu nama yang sudah dikenal, yakni Jusuf Kalla. Saudagar Sulawesi yang sekarang menjabat sebagai wakil presiden ini berada di posisi pertama pilihan pengusaha dengan persentase terbanyak di antara 35 nama yang muncul (14,2 persen).

Menyusul di posisi kedua adalah Sandiaga S Uno, saat ini Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia, yang diajukan oleh 7,3 persen responden. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Muhammad Lutfi dipilih oleh 3,8 persen responden. Selanjutnya, ada Surya Paloh (3,5 persen), Aburizal Bakrie (2,8 persen), Fadel Muhammad (2,5 persen), Chaerul Tanjung dan Siswono Yudo Husodo (masing-masing 1,9 persen).

Selebihnya, 27 nama berbagi 11,8 persen dengan perolehan masing-masing di bawah satu persen. Mereka adalah Mari Elka Pangestu, Kwik Kian Gie, Ciputra, Hutomo Mandala Putra, Bob Sadino, Arifin Panigoro, Rachmat Gobel, Abdullah Gymnastiar, Soetrisno Bachir, dan sebagainya.

Sifat kepribadian

Alasan pengusaha memilih jagoan mereka sebagai calon presiden ternyata tidak semata didasarkan pada kemampuan kewirausahaan atau manajerial yang mendukung kiprah mereka di dunia usaha. Alasan ini berada di urutan keempat yang hanya diajukan oleh 4,1 persen responden. Bukan pula atas alasan kekuatan ekonomi atau modal yang dimiliki pengusaha. Karena alasan ini juga hanya diajukan oleh 3,2 persen responden.

Alasan utama yang mengantarkan seorang pengusaha dianggap layak menjadi presiden RI adalah memiliki sifat-sifat kepribadian (personality traits) seorang pemimpin (13,9 persen). Sifat-sifat kepribadian itu, antara lain tegas, jujur, bijaksana, berani, berkomitmen, adil, memiliki integritas, berkharisma, pragmatis, dan sejenisnya.

Jusuf Kalla, selain karena intelektualitasnya, ia dipilih karena keberanian, sikap tegas, konsistensi, dan selalu mencari solusi. Sandiaga Uno pun demikian, ia diajukan oleh responden selain karena faktor intelektualitas dan usianya yang muda, juga karena dianggap memiliki sifat jujur, tegas, santun, sederhana, dan memiliki jiwa kepemimpinan.

Setelah sifat kepribadian, alasan kedua terbesar adalah pengakuan terhadap pengalaman memimpin yang dimiliki (9,8 persen), baik dalam memimpin bisnis ataupun memimpin organisasi nonbisnis. Alasan selanjutnya adalah intelektualitas (7,9 persen).

Jika ditarik ke tataran tokoh nasional yang lebih beragam, tidak hanya dari kalangan pengusaha, sosok yang dianggap paling layak menjadi presiden RI mendatang adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Ia dipilih oleh 28,2 persen responden pengusaha. Agaknya, meskipun di dalam lingkaran kalangan pengusaha nama Jusuf Kalla paling menonjol, namun di lingkaran ketokohan yang lebih luas masih berada di bawah popularitas Susilo Bambang Yudhoyono. Jusuf Kalla hanya dipilih oleh 4,1 persen responden. Selain kedua tokoh ini, sejumlah nama juga disebut, di antaranya Sultan Hamengku Buwono X (6,6 persen), Amien Rais (4,7 persen), dan Sutiyoso (4,4 persen).
(GIANIE/Litbang Kompas).

Selain itu, dalam survei yang sama, jajaran TransCorp menempatkan pula Satrio Arismunandar sebagai calon dari akademisi meski hanya "meraih" 0.4% suara responden. Meski beliau menganggap itu guyonan, tapi menurut saya mas Satrio masih dipertimbangkan untuk jadi presiden adalah sebuah prestasi besar. Kemampuan dan kapabilitas seorang Satrio Arismunandar masih diperhitungkan di kancah birokrasi.

Atau bersanding saja mas Satrio dengan CT....

Saturday, April 19, 2008

Adik Gua Masuk Koran!!!!

Baru saja sampai dari Palangkaraya. Sebenarnya agenda utama adala melayat keluarga besar Ronny Alventa, seorang kawan yang baru saja kehilangan ibunda. Bersama Mbak Produserku di Jelang siang, Desi Hapsari, berangkatlah kami ke sana. Berhubung atas nama kantor juga, maka kewajiban liputanpun tak luput dari perjalanan kami.

Tulisan pendek ini bukan untuk menceritakan bagaimana liputan selama tiga hari di Kota Tambun Bungai itu. Atau membicarakan panasnya Palangkaraya yang menyengat, lebih panas dari Surabaya atau Makasar sekalipun. Mungkin ada kaitannya dengan gundulnya hutan yang habis ditebang. Cuaca panas Palangkaraya tentunya membuat cuaca Palangkaraya secara keseluruhan tidak stabil. Kadang panas menyengat, tak lama hujan. Hujan pun hanya singgah, panas kembali menyeruak.

Urusan cuaca bisa dibilang tak lepas dari peran Badan Meteorologi dan Geofisika alias BMG. Nah, disini lah cerita ini akan berkembang. Adik perempuanku kebetulan berdinas di BMG Palangkaraya sejak tiga tahun lalu, tepatnya sejak lulus kuliah di Akademi Meteorologi dan Geofisika. AMG menerapkan sistem ikatan dinas, otomatis para lulusannya yang kelak menyandang predikat PNS harus siap ditempatkan dimana saja. Adikku mendapat penugasan di Palangkaraya (entah sampai kapan), dan menjadi satu-satunya peramal cuaca perempuan di Palangkaraya, atau mungkin bahkan se- Kalimantan Tengah. "Prestasi" inilah yang kemudian membuat media cetak lokal tertarik mengangkat profilnya. Meski cuma media lokal, namun media tersebut rupanya sudah "melek" teknologi. Jaringan internet dimanfaatkan untuk memuat edisi cetak ke online. Meski masih sederhana dan kadang tidak ter- update, namun aku penasaran dengan profil adikku ini. Akhirnya, link ke berita tersebut bisa diakses di sini.

Dan ini ceritanya...

Sabtu, 22 Maret 2008
Meski Hari Libur Bekerja, Tetap Senang Laksanakan Tugas
Diyan Novrida, Satu-satunya Forecaster Wanita di Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut
Menjadi satu-satunya forecaster atau prakirawan di Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut bukan hal sulit bagi Diyan Novrida. Lajang berusia 25 tahun ini menekuni pekerjaan yang diembannya penuh tanggung jawab.

ELLEN D, Palangka Raya

DIYAN sedang menginformasikan kondisi cuaca saat Kalteng Pos mendatangi Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut, Jalan Adonis Samad, Minggu (16/3) pagi. Ditemani rekan-rekannya yang bertugas jaga pagi itu, warga Jalan Nyai Balau kompleks perumahan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) ini terlihat sigap menyampaikan data terbaru dari sebuah alat di ruang pemantauan cuaca.

“Saya menjadi forecaster sejak tahun 2005. Senior-senior sangat membantu dalam pekerjaan bila saya perlu bantuan,” ujar Diyan kepada Kalteng Pos di sela-sela menjalankan tugasnya.

Lulusan Diploma Tiga (D3) Akademi Meteorologi dan Geofisika (AMG) Jakarta ini mengatakan, menjadi seorang prakirawan adalah keinginannya sejak tamat sekolah menengah atas (SMA) tahun 2001. Sebab, ucap putri pasangan suami istri (pasutri) Suyono (54) dan Tri Rahayu (49) ini, dunia meteorologi begitu menyenangkan untuk dipelajari. Karena itu, meskipun harus tetap bekerja pada hari libur, ia menjalaninya dengan senang.

Alasan lainnya, terang Diyan, setelah menamatkan pendidikan selama tiga tahun di AMG, lulusan langsung ditempatkan di mana saja di seluruh Indonesia. Dalam arti, sudah bisa bekerja dan menghasilkan uang untuk keperluan hidup.

“Karena tertarik, saya lalu mendaftar sebagai peserta tes menjadi calon mahasiswa AMG setelah lulus di SMAN-4 Bekasi tahun 2001. Bekasi termasuk region Jakarta dan peserta tes saat itu sebanyak 600 orang. Saya saat itu harus mengikuti tes tertulis untuk tiga mata pelajaran, yaitu Fisika, Matematika dan Bahasa Inggris. Kemudian, menjalani tes kesehatan dan terakhir interview (wawancara),” jelas tamatan SDN Bekasi Baru I ini.

Menurutnya, memang ada rasa pesimis pada dirinya saat mendaftar tes masuk AMG Jakarta. Sebab, yang berhasil lolos hanya beberapa orang dari ratusan bahkan ribuan yang mengikuti. Karena itulah, Diyan sempat mendaftar ke perguruan tinggi. Namun, itu sekadar mendaftar, ia tak sempat mengikuti seleksi masuk universitas. Pasalnya, seleksi universitas berbenturan dengan tes masuk AMG.

Otomatis lulusan SMPN-2 Bekasi ini harus memantapkan langkahnya. Ia lebih memilih mengikuti tes di AMG dengan risiko tak lolos dan berkonsekuensi tak kuliah selama setahun.

Perjuangan Diyan tak sia-sia. Ia berhasil lolos semua seleksi yang dilaksanakan AMG. “Sampai terakhir, dari 600 peserta untuk region Jakarta, ada 19 orang yang lulus termasuk saya. Dari 19 orang tersebut, tiga orang adalah perempuan,” jelas perempuan yang masih lajang ini.

Melihat namanya terpampang di pengumuman, Diyan mengaku senang tak terkira. Sebab, ia berhasil mengalahkan 581 peserta lainnya yang tak lolos seleksi. Dalam hatinya, ia memantapkan diri untuk lulus tepat waktu. “AMG menggunakan sistem DO (drop out) dan indeks prestasi (IP) tiap semester harus memenuhi standar. Sewaktu angkatan saya (2001), IP minimal 2,75. Karena itulah, saya tak ingin menyia-nyiakan keberhasilan lolos seleksi,” tuturnya.

Tepat tiga tahun, Diyan lulus. Ia kemudian mendapatkan surat keputusan (SK) bertugas di Palangka Raya. Menurut Diyan, tak pernah sekalipun ia menginjakkan kaki di Kota CANTIK – motto Palangka Raya.

“Kayaknya seru juga bertugas di daerah yang belum dikunjungi. Karena itu, saya dengan senang hati bekerja sebagai forecaster di Palangka Raya. Awalnya memang merasakan perbedaan saat baru datang. Bekasi rame, di sini sunyi. Tapi, lama-lama saya terbiasa. Begitu juga dengan tugas saat libur, tetap dijalani dengan senang hati. Sebab, kami tetap mendapatkan cuti selama 12 hari dalam setahun. Saat itulah saya bisa pulang ke kampung halaman,” jelasnya.

Mengenai pekerjaan sebagai prakirawan, menurutnya petugas di Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut bekerja 24 jam. Namun, masing-masing orang bekerja berdasarkan shift tiap enam jam sekali. Jadi, ia tetap bisa jalan-jalan setelah bekerja.

“Kendala kami di sini adalah minimnya pos pemantau cuaca di Kalteng yang luasnya 1,5 kali Pulau Jawa. Karena itu, kalau bisa pemerintah kabupaten dan kota se-Kalteng bisa membantu dengan mendirikan automatic weather station (AWS). Dari alat tersebut, data bisa dikirim secara telematri meskipun berjarak jauh. Itu sangat membantu dalam pendataan kondisi cuaca,” katanya. (*)


Jadi "selebritis" lokal deh....


Sunday, April 13, 2008

Liga Inggris (2)

Akhirnya, episode Liga Inggris memasuki tahap akhir. Biarpun pertandingan klub-klub besar Liga Primer Inggris tak bisa dinikmati secara gratis, penonton dan pecandu bola masih tetap bisa menikmati sajian atraktif dari klub-klub Liga Inggris. Tiga dari empat semifinalis UEFA Champion League 2007/2008 adalah klub dari dataran Inggris. Liverpool akan menantang Chelsea yang tahun sebelumnya ditumbangkan, sementara MU akan berhadapan dengan Barcelona. Menarik untuk diikuti, apakah Barcelona akan meneruskan jejak AC Milan yang menjadi juara saat dikepung tim-tim dari Inggris?

Bisa dibilang bahwa semifinal UEFA Champions League kali ini (juga tahun lalu) adalah mini Liga Inggris yang bisa dinikmati secara gratis. Ironisnya, pemegang lisensi penayangan Liga Inggris di Indonesia, ASTRO TV, mendadak di bekukan ijin siarannya. Dengan adanya pembekuan ijin siaran, dapat dipastikan bahwa Big Match Super Sunday antara MU versus Arsenal malam ini tidak dapat dinikmati oleh pemirsanya (termasuk saya ). Astro menurut kabarnya dibekukan karena 4 hal: Ijin Siaran radio (ISR), BHP frekuensi, dan ULO (Uji Layak Operasi. Satu hal lagi adalah tidak melapornya Direct Vision sebagai pemegang usaha ASTRO di Indonesia tentang pemindahan kantornya. Namun, ASTRO segera mengurus hal-hal yang disangkakan pemerintah kepada ASTRO demi kepuasan pelanggannya. ASTRO di perkirakan akan merugi sebesar US$100.000 per bulan akibat penghentian tayangan. Belum lagi adanya gugatan class action dari pelanggannya. Di sini tampaknya masih bermain kepentingan-kepentingan di belakang penghentian siaran ini.

Sudah semestinya masyarakat berhak menentukan sendiri tontonannya, termasuk penyedia layanan televisi berbayar, bukan pemerintah. Bagaimana dengan UU Kebebasan Informasi?

Tuesday, April 08, 2008

Blokir..Ngeblok...GoBlok!!!!

Semenjak si Geertz Wilder ngeluarin film Fitna, pemerintah dan sebagian masyarakat Indonesia jadi sangat sensitif dan sporadis dalam menyikapinya. Bahkan juga terkesan over reacting!! Apa yang salah dengan Fitna? Udah pada nonton?

Bagi saya, Fitna tak lebih dari kumpulan footage dan guntingan koran yang bisa saja diambil dari jutaan situs di internet. Footage dan kumpulan koran itu di bikin jadi satu sama si Wilder dan di kasi judul Fitna. Isinya emang memojokkan dan sangat memusuhi Islam. Tapi kenapa jadi pengguna situs yang terkena imbasnya? Toh mau di blok atau ngga situsnya tetep aja orang rame pada beli. Bahkan sekarang kali aja udah nongol di Glodok dalam VCD bajakan.

Bagi saya, Fitna tak lebih dari hasil karya imajinatif Wilders tentang Islam. Itu hak dia mo bilang gak suka sama Islam sampe bikin karya yang kayak gini. Kita (Islam) bisa aja bikin film model Fitna, yang mendiskreditkan agama atau golongan lain. Tapi Alhamdulillah, ternyata belom ada. Padahal, saya pikir, kalau di jurnalisme cetak ada istilah pena di balas pena, maka film di balas film. Gitu aja kok repot...

Bagi saya, pemblokiran beberapa situs oleh pemerintah cuman gara-gara Fitna adalah tindakan GOBLOK. Apalagi sampe ngeluarin biaya (katanya) sampe Rp. 18 T!!! Gila!! Buat ngentasin gizi buruk aja tu di NTT atau ngebetulin bandara dan sarana transportasi di seluruh Indonesia...

Barusan di TV rame ada berita SBY marah-marah karena pas pidato banyak yang molor. Mungkin aja si pendengar udah bosen sama omongan pak Presiden yang masih mengawang-awang, jadi mending tidur. Pak Presiden dan anggota Dewan yang (katanya) terhormat, mending anda-anda ini ngeluarin duit buat hal yang berguna aja, mending bikin tindakan nyata aja buat rakyat, sasaran anda di 2009 ketimbang ngeblok situs dan nuntut seniman.

Bagi saya, dengan adanya kasus ini, Orde Baru yang Reformis telah tiba. Berganti baju dan wujud, dengan sikap dan perilaku yang tak beda....

Friday, April 04, 2008

Dua Tahun Lalu

3 April 2006...Dua tahun lalu aku menjejakkan kaki di Tendean ini. Bersama ratusan teman baru di Tendean, kami baru saja bergabung dalam Broadcaster Development Program Trans TV angkatan ke- 6, atau lebih populer dengan Batch 6. Hanya bingung dan semangat ingin tahu seluk beluk penyiaran televisi yang membuat langkah kaki mengarah ke Tendean.

Dua tahun lalu, kampus STEKPI jadi kawah candradimuka bagi kami calon broadcaster, calon bibit unggul dalam dunia penyiaran televisi. Di tempat itu selama satu bulan (dua minggu bagi rekan-rekan dari divisi pemberitaan) kami diajarkan mulai dari nol tentang penyiaran. Berbagai pertanyaan terlontar dalam kepala saja, karena ragu menanyakan langsung kepada mentor yang terlihat garang dalam seragam hitam-hitam. Pada akhirnya, berguru pada praktek kerja lah yang membuat aku dan kawan-kawan semua mengerti seluk beluk itu. Sebuah ilmu yang tentunya amatlah tak bernilai.

Dua tahun...kurun waktu yang cukup lama untuk melewati segala suka duka di Tendean. Bekerja tak kenal waktu meski kita cukup akrab dan mengenal lelah, crew call yang kadang tidak manusiawi, liputan keluar masuk pemukiman kumuh, juga di beri kesempatan untuk melakukan tugas di luar kota -bahkan luar negeri-, juga belajar membuat program, menelurkan ide, eksekusi program, membaca grafik rating yang menjengkelkan, semuanya membuat aku belajar memahami dunia televisi.

Dua tahun berlalu, banyak sudah cerita. Cinta bersemi sesama karyawan baik dengan satu angkatan maupun dengan angkatan lain juga kehilangan teman yang pindah kerja ke stasiun TV lain maupun benar-benar alih profesi karena cukup "menderita" dengan ritme kerja di Tendean, adalah sebagian kisah yang terekam. Juga guyonan dan canda akrab di sela-sela obrolan di LG saat meluangkan waktu break kerja. Guyonan dan canda terkadang diselipi gosip tentang Tendean, juga perilaku kawan kerja dan tak jarang juga tentang para pimpinan, terekam dalam percakapan yang semoga hanya kita (batch 6) yang tahu isinya.

Well guys, semua menjadi sejarah bagi kita di Batch 6. Meski banyak jgua yang keluar, tapi tak sedikit yang bertahan. Hidup itu sebuah pilihan dan memang penuh pilihan. Semoga saja Tendean bukan menjadi pilihanku yang terakhir...

Wednesday, February 20, 2008

Barrack Obama Menang

Hasil pemilihan pendahuluan di Hawaii, Obama menang telak atas rivalnya Hillary Clinton. Obama memperoleh 76% suara, jauh diatas 24% perolehan Hillary Clinton. Atas kemenangan itu, Obama mengumpulkan 1.301 Delegasi berbanding 1.239 delegasi Clinton. Obama butuh sekitar 700an lebih delegasi lagi untuk memuluskan jalannya ke DC.

Banyak yang berharap pemilihan presiden AS akan dimenangkan oleh Obama. Karena Obama dinilai masih muda, enerjik, dan membawa angin segar perdamaian. Sementara Hillary Clinton dianggap masih membawa status quo, mengingat dia juga bagian dari kepemimpinan Bill Clinton. Publik AS mungkin sudah merasa jengah atas hubungan kekeluargaan dalam menjalankan pemerintahan. Tentunya masih ingat kekejaman Bush familly.

Bush Senior membuat perang Teluk 1, dan membuat panas suasana di TImur Tengah. Hal ini diteruskan oleh Bush Junior yang membuat Irak terkapar. Bush Junior ini juga membuat AS dalam tekanan resesi ekonomi akibat melonjaknya harga-harga. Tentunya publik AS tak ingin mengulang kesalahan yang sama dengan memilih Clinton. Jika Bush itu like father like son, maka Clinton like husband like wife.

Tapi siapapun yang jadi presiden dari Demokrat akan menjadi yang serba pertama. Obama, jika menang, akan menjadi presiden kulit hitam pertama dalam sejarah AS. Sementara Hillary, jika menang, akan menjadi perempuan pertama dalam sejarah AS. Kira-kira kalian pilih siapa yang menang?

Monday, February 18, 2008

Ganti wajah

Untuk sementara, tampilan MP ini berganti wajah. Sebenarnya lebih suka yang kemarin, tapi terlalu gelap. Lagi nyari yang enak buat diliat...

Tuesday, February 05, 2008

Rollin'...rollin'..rollin'

Baca judul diatas pakai gaya Fred Durst menyanyikan lagu Rollin'-nya Limp Bizkit ya...

Demi mengatasi perpindahan pemain ke TV seberang, jajaran pimpinan di Lantai Tiga Trans TV mengumumkan rekomposisi kru alias rolingan. Biasanya rolingan ini akan berlaku selama enam bulan kedepan. Sebenarnya, rolingan yang terjadi kali ini belum memasuki masa akhir rolingan yang lalu, yang dimulai November 2007. Semestinya rolingan kali ini berakhir pada April 2008. Tetapi karena banyak pemain yang hijrah, maka pimpinan mengadakan penyesuaian untuk menambal kekurangan yang ada. Karena kebanyakan yang hijrah adalah produser dan asisten produser, maka penyesuaian juga lebih banyak pada level tersebut. Sementara kru dan tim liputan hanya ada sedikit penyesuaian.

Dan kali ini, aku kembali mengawal program Jelang Siang setelah nyaris sebulan terkatung-katung dengan program baru yang belum jalan. Rolingan lalu aku di reportase. Dua bulan di Reportase harus pindah ke program baru. Program baru belum jalan di BKO ke reportase. Dan akhirnya, rolingan sekarang ini menjadi punggawa Jelang Siang.

Dulu si sempat juga singgah di program ini, tetapi seperti perjalananku di Lantai Tiga yang sering berpindah program, tiga minggu saja aku di Jelang Siang. Selepas itu di transfer ke Wisata Kuliner. Semoga saja rolingan kali ini bisa membuatku enjoy dan tenang dalam bekerja. Semoga juga angin perubahan yang berhembus belakangan ini bisa memacu semangat. Paling tidak, meredam transfer pemain. Kalau tidak, mungkin musim panas nanti akan banyak yang hijrah (lho...mirip transfer Klub Sepakbola Eropa???)

Aegypti...

Hari kedua masuk kantor setelah 17 hari kondisi tubuh melemah akibat DBD. 3 hari demam, seminggu di RS dan seminggu bedrest di rumah. Setelah seminggu istirahat total di rumah, kupikir aku sudah sehat. Ternyata tidak juga. Dua hari masuk kantor, tiap sore tubuh serasa kedinginan, meski tidak sampi menggigil. Entah kenapa...

Sakit itu mahal adalah benar. Selama seminggu aku menghabiskan sekitar 3 juta lebih untuk biaya perawatan. Untung saja ada asuransi yang meng- cover biaya. Tetapi kalau lebih dari batas, akan ditagih lewat HRD yang artinya pemotongan gaji bulan ini. Semoga tidak...

Si Aegypti, nyamuk genit ini menyuntikkan cairan DBnya entah dimana. Kemungkinan besar di rumah. Dalam kondisi lelah liputan di RSPP saat Soeharto sakit, aku pulang sektiar tengah malam. Otomatis tidur sedikit "balas dendam". Dan kata orang, si Aegypti ini menyedot darah pada pagi dan sore hari. Maka mungkin saja aku terkena di rumah.

Bekasi menjadi endemik DB saat ku menonton Reportase. Ada gambar penyemprotan (fogging) anti nyamuk DB di sejumlah tempat di Bekasi. Juga banyak orang yang terkena DB dirawat di RS tempatku "menginap". Padahal, wilayah rumahku baru saja di semprot anti DB disponsori oleh salah satu calon walikota menjelang Pilkada lalu. Tetap saja si Aegypti ini genit berkeliaran mencari mangsa baru untuk menemani pasien-pasien lain yang lebih dulu terkapar di RS. Lumayanlah, mungkin kalau bukan momen Pilkada, tidak akan ada yang peduli dengan penyemprotan anti DB.

Dan, sumpah!!! Tidak enak menjalani opname di RS. Maka dari itu, jagalah kesehatan dan tentu saja kerja sesuai tarif...

Friday, January 18, 2008

Ampuni Soeharto??

Berbagai postingan di milis yang saya ikuti sedang marak dibahas soal Soeharto. Entah kenapa, topik tentang Si Jenderal Bintang Lima (ini produk made in Soeharto juga) seolah tak ada habisnya. Hidup bikin perkara, mau mati jadi berita. Semua perhatian media saat ini terfokus pada kondisi kesehatan dan kasus-kasus Soeharto yang sedang diperkarakan di Pengadilan. Selain tentang dia sendiri, keluarganya tak jarang juga menjadi sorotan. Terlebih soal gugatan cerai Bambang Tri kepada Halimah. Yang paling menarik adalah soal pengampunan Soeharto. Apa benar orang tua ini mesti diampuni?

Selama 32 tahun menjadi penguasa tunggal Orde Baru, Soeharto telah banyak berbuat dan bertindak. Tak bisa dipungkiri, beberapa hal yang terekam dalam ingatan masyarakat dan generasi tua kebanyakan saat ini adalah "nyaman, tenteram, stabil, harga beras dan minyak tanah murah..." Sebagian lagi generasi muda, mulai jaman flower generation, X-generation, sampai MTV generation menganggap Soeharto sebatas pada bagian dari Penataran P4 dan mengenalnya sebagai Bapak Pembangunan.

Semasa jadi Bapak Pembangunan, dia dikenal suka memberikan petunjuk kepada bawahan dan ajudan. Salah seorang menteri bahkan senang menggunakan istilah "menurut petunjuk bapak presiden..." Petunjuk-petunjuk ini kemudian diterjemahkan oleh para bawahan dengan berbagai cara, yang penting Asal Bapak Senang. Kalau ada yang protes tinggal di kucilkan, di-dubes-kan, dibuang ke daerah terpencil sampai resiko di pecat. Malahan sampai mencap dengan label PKI atau OTB (Organisasi Tanpa Bentuk). Yang jelas-jelas melawan akan segera dibungkam, yang diam-diam melawan akan dibuat tidak berdaya.

Banyak sudah kasus pembungkaman aktivis garis keras yang dilakukan Soeharto. Tidak hanya kelompok Nasionalis Demokratis, kelompok agama dan militer pun di sikat Soeharto jika tidak sejalan dengan petunjuknya. Kasus-kasus macam MALARI, Tanjung Priuk, Tragedi Talangsari, Kudatuli adalah sebagian dari deret kekerasan yang dialami pejuang-pejuang demokrasi. Belum lagi sejumlah media yang di bredel, sehingga menimbulkan resistensi dan perlawanan militan dari korban-korbannya. Belum lagi stigma Komunis dan PKI yang dialamatkan Soeharto kepada pengkritik-pengkritik setianya. Masih untung jika tidak di tembak mati layaknya penjahat jalanan ala Petrus. Paling sial ya di tahan tanpa pengadilan, jikapun ada, hanya pengadilan boneka jaman Belanda mengadili Soekarno.

Memang, jika dilihat kasat mata, jaman Soeharto berkuasa terlihat Indonesia lebih makmur, tidak ada bencana, ekonomi stabil, penerapan teknologi juga tinggi. Bahkan Indonesia sempat menjadi negara yang diramalkan akan menyamai prestasi ekonomi China dan Jepang di Asia. Dari segi diplomasi dan martabat, posisi Indonesia lebih dihargai di dunia Internasional. Namun pembangunan yang terpusat menyimpan bom waktu di kemudian hari.

Dibalik "kesuksesan" menciptakan kestabilan dalam kehidupan bermasyarakat, Soeharto juga gemar memelihara konflik. Ada istilah, untuk tetap berkuasa ciptakanlah konflik. Nah, setelah memakai isu-isu Komunis dan PKI, Soeharto menciptakan istilah OTB, Organisasi Tanpa Bentuk, untuk menyebut para pengkritik setianya. Jaman itu, ketika disebut OTB, maka yang terbayang adalah interogasi berkepanjangan di kamar sempit dengan pertanyaan dari intel-intel Babinsa. Dengan bantuan media yang terbatas, peran Soeharto dalam menciptakan stigma-stigma baru dianggap sangat berhasil.

Selain itu, kesuksesan dalam bidang ekonomi malah memperparah struktur pondasi perekonomian Indonesia. Indonesia runtuh tak berdaya dihantap Soros, dan masih merayap hingga saat ini. Dengan berpegang teguh pada ajaran KKN, Soeharto mempercayakan pembangunan ekonomi dan fisik kepada kroni-kroninya. Hingga kini, kroni-kroni tersebut masih tetap setia, dan hanya segelintir saja yang berpaling.Nama-nama macam Liem Soei Liong dan Probosutedjo adalah salah dua dari banyak kroni yang tetap setia. Bahkan ketika terbujur sakit, banyak pengusaha kroninya yang berkunjung seperti Sudwikatmono dan Harmoko (ini juga pengusaha Tekstil berkat petunjuk Bapak Presiden),

Runtuhnya bangunan dan struktur ekonomi buatan Soeharto dan kroninya semakin membuat Indonesia terpuruk. Dan sudah jelas menyusahkan rakyat kebanyakan. Tetapi tetap saja terekam dalam ingatan generasi tua, Soeharto adalah orang yang berjasa besar bagi pembangunan Indonesia. Sementara bagi yang lain, Soeharto adalah penguasa tiran. Banyak yang jadi korban, bukan saja harta, tetapi juga nyawa. Dalam 32 tahun kediktatorannya, tak terhitung lagi pusara tanpa nama dan belitan stigma merugikan yang tidak akan bisa hilang. Dengan demikian, masihkan Soeharto pantas diampuni? YA, KARENA DIA BERSALAH....

Saturday, January 12, 2008

Jelang Soeharto wafat

Sudah sembilan hari sejak Jum'at, 3 Januari 2008, mantan presiden RI Soeharto dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta. Sudah sembilan hari pula masyarakat Indonesia dan dunia antusias menunggu perkembangan kesehatan Eyang Kakung. Sembilan hari juga para jurnalis cetak, televisi, radio, dot com baik lokal maupun internasional setia memburu kabar terakhir Soeharto di RSPP.

Banyak kerabat datang menjenguk, namun hanya beberapa saja yang dianggap terdekat yang bisa menemui langsung si Jenderal Besar. Para anggota keluarga selalu setia mendampingi Soeharto, termasuk para menantu dan para mantan pejabat yang dikenal dekat dengan Presiden RI ke dua ini. Diantara yang rutin mengunjungi beliau adalah Moerdiono (Mensesneg jaman Orba), Quraish Shihab, Wismoyo Arismunandar. Juga pejabat negara ada yang menyempatkan diri berkunjung, diantaranya JK dan mBah Tardjo. Ada juga yang berusaha menarik keuntungan dari publikasi besar-besaran media, seperti aksi demo korban kekerasan Soeharto, orang gila yang mengaku cucu Soeharto, sampai putri mantan Gubernur DKI yang baru saja lengser, Rini Sutiyoso.

Entah berapa banyak kabar yang beredar selama sembilan hari itu. Terakhir yang menyita perhatian adalah kondisi dia kritis, disebabkan kegagalan organ yang tidak bekerja secara semestinya. Hingga akhirnya, Soeharto harus mendapat bantuan dari alat pacu jantung, ventilator dan obat tidur. Isu berhembus kencang, bahwa Soeharto sudah mendekati ajal. Bahkan terdengar kabar, pihak Astana Giribangun sudah menyiapkan satu liang di samping makam Ibu Tien. Dan kabar itu tersiar cepat pada Jum'at malam, 11 Januari 2008 pukul 19.00 WIB. Tapi kondisi Soeharto masih saja misterius...

Dan kami, para jurnalis tetap setia menanti kabar untuk disampaikan kepada khalayak tentang kondisi terakhir mantan orang nomor satu ini. Meski pada akhirnya tetap saja berpulang pada "kerja sesuai tarif..."....

Friday, January 04, 2008

Once upon a time...

Seseorang yang menyayangi engkau tiba-tiba bertanya soal kesetiaan dan kepercayaan. Apa yang selama ini berjalan dipertentangkan dengan sejumlah pertanyaan yang membuat kita semakin tersudut dan terkadang sampai meringkuk di rimbunnya kasih.

Ketika kamu bertanya soal itu kepadaku, dan juga bertanya caraku menunjukkan itu semua...jujur saja de, aku tak bisa menjawab. Jawabanku hanya satu: Hanya aku dan Tuhanku yang tahu apa yang akan aku lakukan untuk bisa bersama kamu. Jika aku tidak segera menjawabnya, bukan berarti aku mengabaikan hal-hal yang kau tanyakan padaku. Tidak!! Sama sekali tidak...Hanya saja, memang aku tak bisa menjawabnya seperti yang engkau harapkan.

Meski demikian, sayangku, aku tidak akan mengabaikanmu, meninggalkanmu, atau bahkan tidak bisa meyakinkan kamu. Semuanya terletak pada kebesaran hati dan jiwa untuk menerima perbedaan. Jika sudah demikian, kepercayaan akan tumbuh, dan tumbuh, semakin tumbuh. Jika rimbunnya kasih sudah cukup mengusir perbedaan, aku pasti tak akan sekedar meringkuk disitu. Aku akan berbuat sesuatu...

Cukuplah sudah pertanyaan kamu itu, sayangku...Aku tahu, kamu punya keraguan terhadapku. Dan keraguan itu bukanlah suatu hambatan. Aku yakin, waktu dan detak jantung saja yang bisa menjawab keraguanmu...

Wednesday, January 02, 2008

BDP ala MNC

Ternyata model rekrutman ala Transcorp juga ditiru TV tetangga. MNC menurut info dari sebuah milis yang aku ikuti juga mulai mencoba model ini, meski dengan nama berbeda. Semoga jadi broadcaster handal...tapi kalau bukan di Transcorp, agak gimanaaaa gitu

Cuman persyaratannya berat banget. IPK 3.25 untuk kerja di broadcast?? Pas ga sama standar gajinya?? Piss ah..yang mau coba silakan apply

OOT: Lowongan MNC

Posted by: "awie mohd. yudiansyah" icegargoyle@...

icegargoyle

Wed Jan 2, 2008 3:25 am (PST)

Management Development Program

CONCEPT
Fresh Graduate Recruitment for RCTI, GTV and TPI

POSITION NEEDED Production Assistant Floor Director Unit Production Manager Creative Writer Cameramen Audioman CCU/VT/CG Operator Lightingman Graphic Set Designer Wardrobe


HOW TO RECRUIT
Recruitment will be held in major University in Java: Jakarta, Bandung, Yogyakarta and Surabaya

WHO ARE THEY
S1 any major with minimum GPA 3.25 2006/ 2007 Graduate with maximum 1 year experience
TRAINING
All new employees will be trained and placed at RCTI for training followed by On The Job Training (OJT) across RCTI – TPI - GTV
If you are interested in joining and have qualification we are seeking please apply online here
Or email us your application and CV to: 0712-mdp@mncgroup. com (maximum 200Kb)

BDP ala MNC

Dialog imajiner dengan Cermin

Aku cuma ingin teriak!!!

Hmmm...apa lagi setelah teriak??

Terlalu banyak masalah..terlalu banyak problem yang menghias hidupku di tahun lalu. Hanya berharap, tahun ini dan tahun-tahun mendatang tidak ada lagi masalah...

Lantas setelah masalah itu tak ada, bagaimanakah hidupku?

Hambar...

Tidak juga...

Kenapa??

Ada yang menyayangimu dan menunggumu di sana

Oya??

Ya...

Betulkah ia menungguku di sana dan mau berbagi masalah denganku?

Sepertinya begitu. Hanya saja kau perlu meyakinkan dirinya bahwa kamu juga menyayanginya

Begitu...

Ya...Tidakkah kau juga menyayanginya?

Tentu saja. Dengan segenap hatiku, aku menyayanginya...mencintainya...merindukannya...

Itu saja ku kira belum cukup

Apa lagi?

Tanyakan kepadanya..

Ah..aku cuma ingin bersamanya selama mungkin..selama nafas ini berdetak juga jantungku. Tapi itu perlu waktu, dan aku ingin dia sabar disana menungguku..

Ia begitu sabar menunggumu. Lantas apalagi yang kau tunggu?

...ku menunggu saat itu bisa datang tahun ini. Itu saja cukup...