Selamat Datang...

...tolong bangunkan aku esok pagi...

Wednesday, July 30, 2008

Ryan, The Dark Knight dan Psikopat

Hampir dua minggu ini Headline pada media-media cetak nasional dan lokal berisi berita tentang pembunuhan berantai yang dilakukan oleh pemuda dari Jombang, Verry Idham Henryansah alias Ryan. Lelaki berusia 30 tahun ini (diduga) melakukan serangkaian pembunuhan keji terhadap 11 orang korbannya. Jejaknya diungkap saat Polisi menyelidiki korban mutilasi yang ditemukan di Kebagusan Jakarta. Dari situ polisi yakin bahwa bukan sekali ini saja Ryan membunuh, tapi sudah berulangkali. Saat Ryan ditangkap, gejala psikopat pada dirinya sudah ada. Berbohong, menyangkal pernah membunuh, menunjukan gejala-gejala kejiwaan yang aneh. Meski pada akhirnya Ryan kemudian buka mulut dan mengaku membunuh 4 orang lainnya dan belakangan mengakui 5 orang lainnya, termasuk seorang ibu dan anaknya yang berusia 3 tahun. Kesemua jenazah, kecuali korban mutilasi, di kubur Ryan di halaman belakang rumah tersangka di Jombang. Sontak Jombang, kota Santri ,bertambah julukan, Kota Jagal.

Banyak tulisan dan pendapat para ahli psikologi Indonesia menyebut Ryan adalah seorang Psikopat. Ada 4 ciri umum pengidap psikopat: antisosial (antisocial), pribadi yang sulit diduga (borderlne), pandai bersandiwara (histrionic) dan luar biasa egois (narcisstic). Ada lagi turunannya manipulatif, egosentris, pembohong, mudah frustasi, dan gaya hidup parasit. Nah, seabrek sifat buruk ini mengerucut pada satu karakter tunggal: hipokrit alias munafik. Ini kata Dr Robert Hare dalam bukunya Without Conscience: the Disturbing World of the Psychopats Among Us, dikutip oleh kompas.com. Beliau juga menambahkan kalau psikopat itu pembohong yang ulung, memiliki rasa cemburu yang besar dan berlebihan, senang berdebat dan sikap dan sifatnya susah sekali ditebak. Psikopat juga tak pernah memiliki rasa penyesalan setelah melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa jadi menyakiti orang lain. Psikopat menikmati segala perbuatanya tanpa merasa bersalah.

Dari pendapat diatas, tidak harus menjadi pembunuh berdarah dingin untuk mendapat gelar ini. Gejala ini bisa lahir karena genetik, lingkungan, maupun pengaruh keluarga. Psikopat dan gejalanya ada di sekitar kita. Tidak perlu terlihat sangar dan gahar, yang lemah lebut dan berdasipun bisa menjadi psikopat. Psikopat juga tak mengenal status sosial ekonomi, atas bawah, miskin kaya, sosialit ataupun jumpalit semuanya bisa menjadi psikopat. Dan psikopat tidak mengenal pula ras, warna kulit, jenis kelamin, agama, sampai orientasi seksual. Kalaupun ada kriminal yang psikopat, ada juga superhero yang psikopat.

Kebetulan, tema psikopat sangat menarik hati sineas Holywood. Contoh psikopat sejati adalah Dr. Hannibal Lecter dalam Silence of The Lambs yang diperankan oleh Anthony Hopkins. Dr. Lecter, menjelma menjadi pembunuh berantai dan mampu memanipulasi semua orang termasuk Agen FBI, Agen Clarice Starling (Jodie Foster). Selain membunuh, Dr. Lecter juga melakukan Kanibal, memakan daging korbannya. Sebelum membunuh, Dr. Lecter menyiksa dan kemudian memakan bagian-bagian dari tubuh korban. Dr. Lecter sangat menikmatinya, hingga kemudian tahun 2001 dirilis film dengan judul Hannibal. Pada Hannibal, kekejian Dr. Lecter tragambar pada adegan-adegan terakhir. Lecter memakan isi otak kepala sang korban disaat korban sedang sekarat, dan di lakukannya ala candle light dinner!!

Contoh terbaik psikopat berikutnya adalah Joker di The Dark Knight. Diperankan dengan apik oleh Heath Ledger, tokoh Joker makin menunjukkan kekejiannya. Heath sendiri kabarnya sampai mendalami psikologi dan melakukan survey demi membuat tokoh Joker sesuai dengan realita yang ada. Hasilnya? Joker dengan senyum seramnya meluluhlantakan Rumah Sakit, membunuh orang-orang. Di film ini, psikopat lainnya adalah Batman. Bruce Wayne siang hari adalah seorang multi miliuner, namun di malam hari ia berubah menjadi superhero pemberantas kejahatan. Kenapa aku bilang psikopat? Karena Wayne adalah seorang yang munafik, pandai bersandiwara (hingga kedok Batmannya tidak terungkap) dan narsis. Dia menikmati segala perbuatannya menggebuk penjahat saat mengenakan kostum kelelawarnya.

Masih banyak lagi contoh-contoh psikopat ala Holywood. Yang berangkat dari kisah nyata ada Zodiac, yang membunuh banyak orang selama belasan tahun tapi tak terungkap. Zodiac selalu mengirimkan pesan ke polisi, media, sampai pengacara akan perbuatannya dan menyatakan kesenangannya membunuh. Zodiac juga berani menelepon pengacara terkenal dan disiarkan lengsung oleh televisi, disitu ia mengaku kalau tidak membunuh, ia tidak bisa sembuh dari sakit kepalanya. Selain itu ada The Hunt for BTK's Killers yang diangkat dari kisah nyata seorang pembunuh berantai di Sedgwick, Kansas. Dennis Rader bahkan sempat menjadi pengurus gereja di komunitasnya.

Di Indonesia, psikopat non pembunuh juga beredar banyak. Koruptor, dukun pengganda duit, supir angkot, polisi cepek, dan banyak lagi. Mau yang terang-terangan sedikit "gila" atau yang gila beneran juga banyak. Mulai dari pemuka agama sampai pejabat. Kalau mau jujur, Indonesia adalah surganya psikopat...