Selamat Datang...

...tolong bangunkan aku esok pagi...

Tuesday, October 30, 2007

Memoar buat Mhaing

Satu lagi, seorang teman, sahabat, dan partner in crime-ku meninggalkanku untuk selamanya. Ahmad Ismail a.k.a Mhaing, rekan sekolahku waktu SMA pergi dikala aku tak sempat sekalipun menengoknya. Tanggal 28 Oktober 2007, kabar sore itu datang. Anggi meneleponku untuk memberitahukan kabar duka bahwa Mhaing telah tiada. Ahhh..kecewa dan menyesal sekali aku tak bisa menjengukmu saat sakit dan tak bisa pula mengantarkanmu ke tempat peristirahatan yang terakhir.

Saat mendengar kabar lu dirawat di RSUD Bekasi ingin sekali datangan menjenguk. Entah kenapa gue ga pernah bisa kesana, dan itu menimbulkan penyesalan teramat sangan. Sebelum berangkat liburan cuti ke Jogja, ku hanya bisa berharap kesembuhan untuk lu. Namun Allah berkehendak lain...Lu di panggil menghadap-Nya lebih cepat.

Sudah dua orang teman yang meninggal dikala aku ke Jogja. Pada tahun 2000 lalu, Toya juga meninggal karena sakit. Sekarang lu, Ing. Ga ngerti gue, kenapa dua kali pula gue kehilangan teman selama-lamanya pas gue di Jogja. Gue bahkan belum sempet njenguk lu!!!

Ah...gue emang teman yang buruk buat lu, tapi lu udah ngajarin gue banyak hal. Lu yang pertama ngeracunin gue buat naik gunung sampe akhirnya keterusan. Lu pula yang menyertai beberapa perjalanan pendakian. Gue ga akan lupa pendakian mnapak puncak Slamet, Gede, Sindoro, bahkan Semeru. Cita-cita kita yang tak pernah sampai ke Rinjani. Tapi gue bakal ngewujudin itu semua, ke Rinjani Ing...demi lu...

Kadang lu bisa bijak, kadang juga banyak ocehan yang ga jelas. Tapi gue respek sama lu...ga ada temen yang kaya lu lagi di dunia. Berteman sama lu udah kasih gue banyak hal. Lu juga cerdas dan analitis.

Dulu waktu pertama lu sakit, lu kurus banget. Ngingetin gue sama Ari Gigi yang meninggal duluan. Gigi kena komplikasi dan lu gue ga ngerti apaan penyakitnya, Saat itu gue cuman bisa berharap lu sembuh aja. Dan lu di kasih kesempatan untuk itu. Lu sembuh dan bahkan lebih sehat dari gue. Tapi umur dan takdir ga ada orang yang tahu. Lu dipanggil juga...

Selamat jalan Kawan, semoga lu tenang disana...gue bakal berusaha ke Rinjani buat lu...

Saturday, October 20, 2007

Selamat Jalan...

19 oktober 2007 pagi, Harry, supir kantor yang biasa disapa Kopral datang ke lantai 3. Beliau menanyakan bagaimana caranya menyumbangkan darahnya untuk Suryani, rekan kantorku yang sedang terbaring koma di RS MMC Kuningan Jakarta. Suryani membutuhkan golongan darah B untuk membantu proses cuci darahnya akibat serangan virus ganas yang mengerogoti sel darah merahnya. Kebetulan, Kopral memiliki golongan darah yang sama dengan Suryani.

Pagi itu, orang yang menjadi pusat komunikasi soal Suryani belum tiba di Kantor. Aku memutuskan mengabarkan kabar ini melalui milis internal. Selang beberapa jam, list penyumbang darah yang di tempel di kantor mulai terisi oleh calon pedonor. Tak lama kabar itu datang...

Sekitar pukul 16.15 WIB Suryani dinyatakan meninggal dunia. Kabar yang menyertainya, tensi darah sempat anjlok sampi 50 % hingga tidak mungkin dilakukan cuci darah hari itu. Dokter pun pasrah dan meyerahkan sepenuhnya kepada-Nya. Semua hanya bisa berdo'a dan berharap kesembuhan, namun Allah berkehendak lain. Hari itu Suryani dipanggil menghadap...

Penghormatan terhadap Suryani dilakukan di Kantor. Jenazah sempat disemayamkan di Ruang Zanzibar Lobi Gedung Trans TV untuk di sholatkan. Selepas itu, pukul 21 WIB langsung diberangkatkan melaui jalan darat ke kota kelahirannya, Solo. Banyak orang hadir melayat, termasuk kawan-kawan di kantor, kawan-kawan yang sudah alumni sampai jajaran pimpinan Trans TV. Bahkan Pak Ishadi yang baru pulang dari Luar Negeri meyempatkan diri datang dan bertemu dengan keluarga almarhumah.

Lantai tiga sudah kehilangan lima orang yang berhubungan dengan tugas-tugas jurnalistik. Dua orang penghuni lantai tiga, dua orang driver, dan satu orang koresponden Jambi.

Selamat jalan kawan (-kawan), do'a selalu terucap agar kalian diberi tempat terbaik di sisi-Nya, meski kita belum pernah tugas bersama...


Saturday, October 13, 2007

Lebaran

Hari ini hari Lebaran. Itu istilah sederhana orang Indonesia. Resminya Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1428 H. Seperti biasa, lakon utama adalah bersyukur telah melewati ujian bulan Ramadhan dan kembali ke fitrah, kembali suci, dengan saling bermaafan. Juga ritual mudik bagi para urbanisator. Pulang ke kampung mengunjungi sanak saudara di kampung sambil bercerita tentang kesuksesannya merantau ke kota atau daerah lain. Tapi yang penting adalah suasana yang meriah dan syahdu.

Di lingkungan rumahku malam takbiran tadi malam ada lomba bedug, takbir keliling, dan lomba takbir. Cukup ramai. Ditingkahi teriakan suporter masing-masing tim juga letupan petasan dan kembang api membuat suasana semarak. Keceriaan terlihat di wajah orang-orang mulai dari anak-anak sampai kakek-nenek, yang muslim bergembira, yang non muslim larut dalam keriangan kawannya yang muslim. Indahnya kebersamaan memang dimulai dari lingkungan sekitar.

Dan lebaran tahun ini, persis di tanggal 13 Oktober 2007 atau 1 Syawal 1428 H versi pemerintah, aku bertugas pula di kantor...Selamat Hari Raya Idul Fitri, Minal Aidzin Wal Faidzin Mohon Maaf Lahir Bathin...