Selamat Datang...

...tolong bangunkan aku esok pagi...

Friday, February 20, 2009

DIPLOMASI SENYUM ALA HILLARY..

Menjelang sholat jum’at tadi menonton Buletin Siang RCTI, dengan Isyana sebagai news presenternya. Buletin Siang menyediakan satu segmen khusus untuk merayakan keberhasilannya mewawancari Hillary, yang menjadikannya exclusive. Exclusive menjadi sebuah kata dan pencapaian luar biasa bagi media (televisi) ketika bisa menangkap momen dan menghadirkan tokoh-tokoh khusus ke dalam media yang bersangkutan. Bagi persaingan media (televisi), kata exclusive menjadi kata yang sakti, yang bisa menjadikan sebuah media menjadi pemenang (sementara).

Hillary tampil dalam beberapa menit dalam acara Variety Show Dahsyat pada Kamis, 19 Februari 2009. Acara yang membuat RCTI harus menayangkan secara live dari Hotel Four Seasons tempat Hillary dan rombongannya menginap. Dalam wawancara exclusive itu, menurut saya, tidak serta merta membuat RCTI kemudian unggul dalam materi wawancara. Bahkan membuat saya berfikir, kalau cuma mengajak Hillary tertawa dan merayunya untuk bernyanyi, mungkin tak perlu live and exclusive. Toh, dalam wawancara exclusive itu tak ada yang istimewa, baik penanya maupun inti pertanyaannya. Sosok Hillary-lah yang membuatnya istimewa. Pastinya ini karena lobi-lobi tingkat tinggi para petinggi RCTI yang bisa menghadirkan sosok Hillary ke layar RCTI. RCTI sepertinya ingin kembali hadir sebagai televisi pelopor dalam dunia berita. Biasanya sih, kehadiran tokoh penting sekaliber Hillary membuat magnet dan pasti menjadi daftar target nomor satu orang yang harus dihadirkan ke studio, dengan label exclusive.

Apa sih yang membuat RCTI berani melabelkan kata exclusive dalam penayangan wawancara Hillary? Padahal tidak penting-penting banget kehadiran Hillary dalam layar RCTI itu. Toh, materi wawancara yang ditayangkan bukan lah materi yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Namun sekali lagi sosok Hillary lah yang kemudian menjadi penting. Berbeda kalau yang tampil itu Menlu Papua Nugini misalnya. Senyum Hillary di RCTI kemudian direlay oleh dua stasiun televisi besar AS, ABC dan CNBC.

Hillary datang ke Indonesia dengan pendekatan diplomasi berbeda dengan pendahulunya. Sosok Hilary yang ramah semakin menunjukkan arah kebijakan politik luar negeri pemerintahan Obama, yang ingin merangkul segala lapisan dengan meminimalkan kekerasan seperti yang ditampilkan oleh Bush. Makannya dalam kunjugan singkatnya, Hillary menyempatkan diri tersenyum dan tertawa di Dahsyat RCTI, kemudian menyambangi WC dan terpana dengan teknologi biogas hasil kreasi USAID. Sampai menyambangi ibu-ibu yang sedang hamil di Petojo. Tidak ada pembicaraan yang serius, yang diharapkan banyak orang akan menjadi titik balik hubungan AS- Indonesia. Hillary mengobral senyum, dan kali ini tidak ada pengamanan berlebihan seperti saat Rice berkunjung beberapa tahun lalu. Standarnya tetap ada, tapi pemerintahan Obama tidak ingin terlihat paranoid.

Dalam kerangka kunjungan formal antar Negara, tentunya pembicaraan formal dengan Pemerintah Indonesia tetap ada, menyangkut isu-isu dunia internasional, tapi Hillary lebih focus untuk mengkampanyekan isu-isu sentral soal demokrasi dan hak asasi manusia. Terlebih soal perempuan dan Islam di Indonesia yang menurutnya sangat toleran.

Kembali ke soal exclusive….

RCTI telah berhasil menempatkan dirinya pada jajaran media yang bisa menghadirkan tokoh-tokoh sentral dunia. Beberapa waktu lalu, Metro TV berhasil menghadirkan Presiden Iran Ahmadinedjad ke studio Metro TV. Bahkan paling menghebohkan adalah bisa menghadirkan Mayor Alfredo yang dianggap pemberontak oleh Pemerintah TImor Leste ke dalam acara Kick Andy. Atau SCTV yang bisa mewawancari presiden AS George W. Bush di DC. Semuanya atas nama exclusive dan persaingan. Ketika menjadi juara (sementara) dalam persaingan, media tersebut akan selalu dikenang orang.

Namun yang jelas, exclusive itu adalah ketika media lain tidak bisa menembusnya, satu media bisa. Jadi saat Maria Eva dan Mayangsari, juga Sumanto, bahkan mungkin sebentar lagi Ponari, tidak mau berbicara di media lain, tapi ternyata mau muncul di satu media, itu juga exclusive loh….

No comments: