Seseorang yang menyayangi engkau tiba-tiba bertanya soal kesetiaan dan kepercayaan. Apa yang selama ini berjalan dipertentangkan dengan sejumlah pertanyaan yang membuat kita semakin tersudut dan terkadang sampai meringkuk di rimbunnya kasih.
Ketika kamu bertanya soal itu kepadaku, dan juga bertanya caraku menunjukkan itu semua...jujur saja de, aku tak bisa menjawab. Jawabanku hanya satu: Hanya aku dan Tuhanku yang tahu apa yang akan aku lakukan untuk bisa bersama kamu. Jika aku tidak segera menjawabnya, bukan berarti aku mengabaikan hal-hal yang kau tanyakan padaku. Tidak!! Sama sekali tidak...Hanya saja, memang aku tak bisa menjawabnya seperti yang engkau harapkan.
Meski demikian, sayangku, aku tidak akan mengabaikanmu, meninggalkanmu, atau bahkan tidak bisa meyakinkan kamu. Semuanya terletak pada kebesaran hati dan jiwa untuk menerima perbedaan. Jika sudah demikian, kepercayaan akan tumbuh, dan tumbuh, semakin tumbuh. Jika rimbunnya kasih sudah cukup mengusir perbedaan, aku pasti tak akan sekedar meringkuk disitu. Aku akan berbuat sesuatu...
Cukuplah sudah pertanyaan kamu itu, sayangku...Aku tahu, kamu punya keraguan terhadapku. Dan keraguan itu bukanlah suatu hambatan. Aku yakin, waktu dan detak jantung saja yang bisa menjawab keraguanmu...
1 comment:
emang susah bro kalo ditanyain tentang kaya gituan...
aku juga sering bingung kalo ditanya gitu, gak bisa jawab, kalau dijawab terlalu idealis malah terkesan muluk2, kalau ga di jawab dikirain cuek, susyah..
kadang mereka menuntut bahasa dan kata daripada sekedar sikap kita...
Post a Comment