Selamat Datang...

...tolong bangunkan aku esok pagi...

Friday, April 03, 2009

Lirik Favorit

Membaca tulisan Arian Arifin di Majalah Rolling Stone Indonesia edisi April membuat saya berfikir tentang lirik-lirik lagu yang pernah menemani hidup saya. Tak jarang, lirik-lirik itu menjadi quote paling penting dalam hidup saya saat itu. Arian, yang juga frontman band cadas Seringai juga menambahkan bahwa musik adalah senjatan dan lirik adalah amunisinya. Sementara lirik yang baik adalah lirik yang mengispirasi, yang membantu pendengar melewati masa-masa (sulit) dalam hidupnya.

Arien13, nama pena Arien Arifin, tak salah. Setidaknya saya, dan mungkin anda, memiliki beberapa quotes favorit yang berasal dari lirik-lirik lagu. Terutama lirik-lirik yang menginspirasi dan bermakna begitu dalam. Jangan samakan lirik lagu dengan do'a, karena dua hal ini berbeda. Kalau anda menjadikan lirik lagu sebagai bagian dari do'a anda, itu tak ada yang melarang, karena biar bagaimanapun, ada harapan, ada cita-cita dalam lirik.

Sampai sekarang, saya masih terkesan dengan kutipan It's Only A Transition yang saya jumput dan saya modifikasi dari Fatal Tragedy - Dream theater album Scene of a Memory (1999). Lengkapnya "...remember, that the death it's not the end, but only a transition". Entah kenapa sejak saya mendengar lirik ini, saya yakin bahwa apapun yang terjadi dalam hidup adalah sebuah transisi, sebuah perubahan. Perubahan yang baik tentunya. Apa yang dijalani hari ini harus lebih baik lagi daripada hari kemarin, dan semakin baik lagi dihari esok. Meski kita tak mengetahui apa yang terjadi di hari esok, sementara waktu yang berlalu telah menjadi sejarah.

Kemudian adalagi lirik cengeng tapi cukup menghipnotis. "...if i can't have you right now, i'll wait dear..." Dari jaman putih biru dulu saya sudah jatuh hati sama lirik ini. Mewakili perasaan cinta mati terhadap seseorang yang tak berbalas sudah pasti, tapi tidak itu saja. Lirik ini menyemangati saya juga untuk bisa bermimpi, bermimpi untuk sebuah hal yang entah kapan bisa terwujud. Hingga saya hanya bisa menunggu. Entah kenapa, seseorang yang pernah begitu dekat di hati pernah mengeluarkan kata yang maknanya mirip dengan lirik ini. "Kalau belum kesampaian, disimpan saja dihati dulu, diimpikan, siapa tahu jalannya akan mudah untuk mewujudkan impian itu". Ya...saya memang selalu mengimpikan apa yang saya inginkan, dan menunggu hal itu menjadi nyata. Axl Rose tidak hanya mengajarkan tentang impian akan kehadiran seseorang dalam hati dalam lirik ini, tetapi juga impian-impian terbaik yang bisa diimpikan dalam kepala. Semua hal memang selalu berawal dari mimpi.

Adalagi sumbangan lirik dari kelompok musik humor Orkes Pemuda Harapan Bangsa. Melalui lagu Mahasiswa Rantau, PHB menyindir saya waktu itu yang tak juga lulus kuliah pada medio 2003-2004. Saat itu saya sedang "menikmati" kehidupan di luar kampus, sampai saya lupa bahwa kehidupan kampus seperti apa. Medio itu di kampus saya selalu datang paling akhir, tetapi berusaha keluar kelas terlebih dahulu. Mati-matian mengejar IP supaya tidak dibawah 2,75 karena katanya akan susah mencari kerja. Datang ke kampus sih pasti, tapi lebih sering titip absen dan nongkrong, kalau mau ujian sibuk fotokopi. Tersadar bahwa rekan seangkatan sudah ada yang lulus, saya makin terpacu untuk menyelesaikan kuliah. "...masuk kelas creet..creet..udah injury time...datang telat, pulang paling rajin..."

Pada masa dimana saya sering menghadiri kumpulan-kumpulan lintas kampus dan bertemu banyak teman-teman, Dewa menyumbang pula liriknya yang menjadi soundtrack setiap kami bertemu. Kumpulan-kumpulan mahasiswa itu menjadi menarik karena pasti mahasiswi-mahasiswi cantik dari berbagai kampus hadir. Tetapi malangnya, setiap upaya selalu menemui jalan buntu. Paling banter cinlok, cinta lokasi. Setelah acara selesai, selesai pula hubungan percintaan. Untuk itu, Pupus-nya Dewa selalu menjadi teman setia kami...hahaha...

November lalu malah si Axl Rose menyumbang lagi lirik yang tak akan terlupa melalui November Rain. "..and we both know heart can change...". Hati memang cepat berubah, merubah pula impian-impian saya akan dirinya. Kekerdilan berfikir yang singkat membuat saya tersungkur ke lubang bekas jatuhnya meteor yang menewaskan kehidupan Jurrasic. Begitu lebar dan dalam, tapi saya tak melihatnya. November Rain menemani saya dan "dia" yang sedang mengeluarkan perubahan isi hatinya kepada saya. Saya juga tak tahu ini kebetulan atau memang jalanTuhan, yang jelas saya cuma bisa bengong dan bingung saat itu.

Lirik yang sedang menghipnotis saya saat ini adalah bait-bait lagu Answer Lies Within dari Dream Theater - Octavarium (2005). Seluruh kata-katanya menyemangati saya untuk bisa bertahan dan berjalan. Menatap hari-hari dengan mata terbuka, dan meng-amini setiap keputusan yang saya ambil atau yang DIA jatuhkan kepada saya dengan harapan bahwa akan ada masa-masa dimana saya bisa menjalani hidup dengan baik.

Life is short, so learn from your mistakes
And stand behind, the choices that you made
Face each day with both eyes open wide
And try to give, don't keep it all inside
....
You've got the future on your side
You've gonna be fine now
I know whatever you decide
You are gonna shine!

Di jaman dimana lirik lagu Indonesia serba menye-menye, saya merindukan lirik-lirik nakal yang dahsyat macam saat-saat awal kehadiran Iwan Fals, atau sumpah serapah Slank lewat Bangsat, atau renungan lahir bathin ala Ebiet G Ade. Tidak harus kritik sosial atau cinta, yang penting nakal. Dan Maia dan Trio Macan mempopulerkan itu....

Jadi, manakah lirik favorit anda?

ps: i miss you guys, who involved with FKMHII regime 2002-2003...

No comments: