5 (lima) anak muda dengan latar perilaku berbeda berlibur ke
sebuah kabin di hutan. Sound familiar?
Resep kuno di film horror dan
suspense masih jadi daya imajinasi terkuat. 5 (lima) anak muda dengan karakter
laki-laki gagah atletis, laki-laki pendiam nan cerdas, laki-laki pemabuk dan
penuh fantasi, popular seksi yang ceroboh serta si perawan adalah resep klasik
film-film horor. Demikian dengan Cabin In The Woods garapan perdana feature
panjang Drew Goddard. Lima anak muda ini, mengendarai sebuah van berlibur ke
sebuah kabin di tengah hutan. Yang tidak mereka sadari, mereka akan mengalami
serangkaian teror mengerikan. Teror yang datang atas tuntunan dari mereka
sendiri.
Bangunan horor dimulai saat
mereka bermain ke lantai dasar kabin. Mereka menemukan banyak barang-barang tua
dan antik. Dana (Kristen Connolly) menemukan dan membaca satu buku tua berdebu.
Hingga pada akhirnya, ia membangkitkan zombie.
Satu per satu dari mereka di
buru, dan dihabisi. Urutannya pun masih mengikuti pola klasik horor. Namun, ada
saja yang selamat, seperti resep-resep film horor lainnya. Dua yang selamat ini
akan membuka “permainan” apa yang sedang terjadi dan yang mereka alami. Mereka
tak sadar bahwa apa yang terjadi ada “pengendalinya”. Pengendali inilah yang “menentukan”
urutan-urutan siapa saja yang harus dihabisi lebih dulu. Sampai disini, Drew
Goddard tampaknya ingin menyindir plot klasik film horor.
Sindiran Goddard mungkin tak
berakhir disini. “Pengendali” dari AS ini bertanggungjawab terhadap
keberlangsungan hidup dunia, setelah “pengendali” di belahan bumi lain gagal
memainkan perannya. AS, sekali lagi, jadi sandaran hidup, the last action hero, dimana semua orang berharap padanya.
Sesungguhnya, Cabin In The Wood
adalah kumpulan cuplikan horor dan fantasi yang pernah ada. Segala makhluk ada
di film ini. Ini bukan film horor yang membuat penonton akan “oh..gini…” atau “ihh..jangan
kesituu!!”, melainkan film yang memaksa horror
geek mengingat-ingat plot horor yang pernah ditontonnya. Sebagai sebuah
film horor-suspense, tak ada ketegangan berarti yang bisa mewakili teror
terhadap penonton. Twist yang muncul
pun tidak menunjukkan adanya sebab akibat, melainkan kebetulan belaka. Apa yang
mau diceritakan, mungkin Goddard lupa takaran bumbu horornya. Hingga akhirnya,
Cabin In The Woods bagaikan gado-gado dengan rasa aneka bumbu dapur yang campur
aduk.
Dan pada akhirnya, kita tak
peduli lagi bagaimana seujug-ujug Curt (Chris Hemsworth) meyakinkan ke-4
temannya yang lain untuk memutuskan berlibur ke kabin milik sepupunya itu…
Sepupu dan sejarah kabinnya bagaimana? Au ah gelap…
*kredit foto http://www.imdb.com/title/tt1259521/ *
No comments:
Post a Comment