Selamat Datang...

...tolong bangunkan aku esok pagi...

Sunday, September 16, 2012

Cabin In The Woods (2012): Gado-gado Yang Salah Takaran.




5 (lima) anak muda dengan latar perilaku berbeda berlibur ke sebuah kabin di hutan. Sound familiar?

Resep kuno di film horror dan suspense masih jadi daya imajinasi terkuat. 5 (lima) anak muda dengan karakter laki-laki gagah atletis, laki-laki pendiam nan cerdas, laki-laki pemabuk dan penuh fantasi, popular seksi yang ceroboh serta si perawan adalah resep klasik film-film horor. Demikian dengan Cabin In The Woods garapan perdana feature panjang Drew Goddard. Lima anak muda ini, mengendarai sebuah van berlibur ke sebuah kabin di tengah hutan. Yang tidak mereka sadari, mereka akan mengalami serangkaian teror mengerikan. Teror yang datang atas tuntunan dari mereka sendiri. 

Bangunan horor dimulai saat mereka bermain ke lantai dasar kabin. Mereka menemukan banyak barang-barang tua dan antik. Dana (Kristen Connolly) menemukan dan membaca satu buku tua berdebu. Hingga pada akhirnya, ia membangkitkan zombie. 

Satu per satu dari mereka di buru, dan dihabisi. Urutannya pun masih mengikuti pola klasik horor. Namun, ada saja yang selamat, seperti resep-resep film horor lainnya. Dua yang selamat ini akan membuka “permainan” apa yang sedang terjadi dan yang mereka alami. Mereka tak sadar bahwa apa yang terjadi ada “pengendalinya”. Pengendali inilah yang “menentukan” urutan-urutan siapa saja yang harus dihabisi lebih dulu. Sampai disini, Drew Goddard tampaknya ingin menyindir plot klasik film horor.

Sindiran Goddard mungkin tak berakhir disini. “Pengendali” dari AS ini bertanggungjawab terhadap keberlangsungan hidup dunia, setelah “pengendali” di belahan bumi lain gagal memainkan perannya. AS, sekali lagi, jadi sandaran hidup, the last action hero, dimana semua orang berharap padanya.

Sesungguhnya, Cabin In The Wood adalah kumpulan cuplikan horor dan fantasi yang pernah ada. Segala makhluk ada di film ini. Ini bukan film horor yang membuat penonton akan “oh..gini…” atau “ihh..jangan kesituu!!”, melainkan film yang memaksa horror geek mengingat-ingat plot horor yang pernah ditontonnya. Sebagai sebuah film horor-suspense, tak ada ketegangan berarti yang bisa mewakili teror terhadap penonton. Twist yang muncul pun tidak menunjukkan adanya sebab akibat, melainkan kebetulan belaka. Apa yang mau diceritakan, mungkin Goddard lupa takaran bumbu horornya. Hingga akhirnya, Cabin In The Woods bagaikan gado-gado dengan rasa aneka bumbu dapur yang campur aduk.

Dan pada akhirnya, kita tak peduli lagi bagaimana seujug-ujug Curt (Chris Hemsworth) meyakinkan ke-4 temannya yang lain untuk memutuskan berlibur ke kabin milik sepupunya itu… Sepupu dan sejarah kabinnya bagaimana? Au ah gelap…

*kredit foto http://www.imdb.com/title/tt1259521/ *

No comments: