Selamat Datang...

...tolong bangunkan aku esok pagi...

Tuesday, November 03, 2009

Pita Merah !!!

Penahanan dua pimpinan KPK non aktif, Bibit Samad Riyanto dan Chandra Hamzah tanpa tuduhan dan sangkaan jelas oleh Polisi menjadi babak baru perseteruan dua lembaga ini. Pro-kontra terhadap pemenjaraan dua orang ini terus bertebaran, baik dunia maya maupun dunia nyata. Sejauh yang saya ketahui, pihak yang pro penangkapan cuma Polisi, koruptor dan sebuah Pesantren di Bogor. Pesantren tersebut sampai menggelar do'a bersama mendukung langkah Polisi. Sedangkan yang kontra begitu banyak berdatangan dari seluruh penjuru negeri, bahkan dunia.

Ada seorang dosen yang juga facebooker menggalang dukungan bagi Bibit-Chandra melalui situs jejaring sosial. Coretan grafiti di berbagai tembok di jalanan ibukota juga merepresentasikan dukungan terhada KPK agar tidak dimandulkan. Belum lagi banyak tokoh menjaminkan dirinya untuk Bibit-Chandra. Sampai-sampai mantan Ketua KPK Ery Riana juga merasa "harus ditangkap dan di tahan" karena dulunya melakukan apa yang di tuduhkan polisi terhadap Bibit-Chandra.

Di lain pihak, pimpinan republik bereaksi sangat lamban. Dari awal para petinggi negara sudah menyadari runutan jalannya pertarungan Cicak vs Buaya ini. Namun, mereka seolah menikmati tontonan ini dari balik ruang kerja mewah mereka, lengkap dengan tawa dan es teler. Ketika reaksi masyarakat berdatangan mendukung KPK dan Bibit-Chandra, barulah ada acara menggelar karpet musyawarah..jualan kecap...

Indonesia melulu berkabung atas tewasnya anti-korupsi. Dan banyak kalangan memaknainya dengan memakai pita hitam tanda duka cita. Duka cita ditinggal mati sistem anti-korupsi gara-gara proses pembiaran para pemangku kebijakan. Mereka berlindung di balik "penghormatan proses hukum" yang tak betul jalannya. Dan duka cita berarti pasrah...

Bagi saya, lebih baik memakai pita merah sebagai simbol perlawanan terhadap tindakan sewenang-wenang dalam kasus ini. Sebagai bentuk perlawanan terhadap korupsi, terhadap pemandulan KPK. Dan memang, mengutip Wiji Thukul, hanya ada satu kata LAWAN!!!

*Duel Cicak v Buaya bikin Kadal bergembira...Bunglon berubah wajah dan warna, sementara pawangnya asyik menonton sambil jualan kecap dan minum es teler*

Kemanakah Susno, sang promotor pertarungan ini???

No comments: